Pergerakan Tanah di Bojong Koneng, Plt Bupati Bogor Tetapkan Status Tanggap Darurat

Cibinong - Pascabencana pergerakan tanah yang terjadi di Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang, Kamis (15/9), Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan langsung gerak cepat (gercep) menetapkan status tanggap darurat bencana, guna mengoptimalkan penanganan pasca bencana.

Iwan Setiawan menegaskan bahwa untuk mencegah kerusakan lebih lanjut serta memperhatikan akibat dan dampak yang ditimbulkan, penetapan status tanggap darurat bencana pergeseran tanah itu sangat perlu, oleh karena itu dikeluarkanlah Keputusan  Bupati Nomor 360/19/Kep-TD/BPBD.

"Hari ini status tanggap daruratnya sudah saya tanda tangani. Langkah ini kami ambil untuk memaksimalkan penanganan pascabencana," ungkap Plt Bupati Bogor Iwan.

Lebih lanjut Iwan mengatakan bahwa menetapkan Keputusan Bupati Bogor tentang Penetapan Status Tanggap Darurat Bencana pergeseran tanah di Desa Bojong Koneng, Babakan Madang, sangat penting dilakukan, karena akan menjadi payung hukum untuk menangani bencana pergerakan tanah tersebut, sebab bencana pergeseran tanah itu dapat mengakibatkan korban jiwa, kerugian harta benda dan rusaknya infrastruktur.

Menurutnya, saat ini Tim Reaksi Cepat dari BPBD Kabupaten Bogor telah mengevakuasi warga terdampak dan terancam. Mereka diungsikan sementara di rumah sanak saudara dengan dikoordinasikan oleh kepala desa dan camat.

Selanjutnya, pihaknya juga sedang mengkaji dampak dan kebutuhan warga di lokasi bencana. BPBD Kabupaten Bogor juga mulai menyalurkan bantuan seperti sembako, selimut dan lainnya.

"Dengan ditetapkan status darurat bencana ini, kita juga akan memberikan sewa tempat tinggal sementara. Kalau ada yg rusak diperbaiki dan yang berbahaya direlokasi. Dengan payung hukum ini, kita bisa gunakan anggaran BTT untuk membantu warga terdampak," jelas Iwan.

Selain itu, Plt Bupati Bogor Iwan juga akan meminta rekomendasi dari Badan Geologi terkait kondisi wilayah yang terdampak sebagai langkah jangka panjang.

"Yang jelas saat ini TRC BPBD bergerak cepat menangani bencana tersebut. Kita minta kajiannya nanti apakah tetap bisa ditinggali atau bagaimana. Kajian itu yang nantinya menjadi dasar kita dalam penanganan jangka panjangnya," imbuh Iwan.