Menparekraf Ajak Pelaku Ekraf Dumai Masuk Ekosistem KaTa Kreatif Indonesia

Dumai - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengajak pelaku ekonomi kreatif di Kota Dumai, Provinsi Riau, untuk bergabung dalam Program Pengembangan Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif Indonesia.

Ajakan itu disampaikan Sandi dalam Workshop Pengembangan Kabupaten atau Kota (KaTa) Kreatif Indonesia, bertempat di Balai Sri Bunga Tanjung, Minggu (18/9).

“KaTa Kreatif ini bertujuan untuk memperkuat potensi ekonomi kreatif lokal yang akan memberikan peluang dalam menciptakan lapangan kerja yang lebih luas,” kata Mas Menteri, sapaan akrab Sandiaga.

Sebelumnya, workshop diawali dengan berbalas pantun antara Menparekraf dengan moderator. Hal ini dilakukan sebagai bentuk melestarikan tradisi melayu. Puas dengan pantun, Sandiaga mulai memaparkan pembahasan workshop.

"Saya juga senang rasanya balik kampung ke sini. Saya juga mendengar bahwa ekonomi kreatif sudah menjadi lokomotif UMKM-UMKM di Dumai. Ini adalah ekonomi masa depan, sebab ada 64 juta UMKM di Indonesia, dan 61% ekonomi kreatif yang dayanya berasal dari UMKM," ujarnya.

Ia juga mengapresiasi Wali Kota Dumai Paisal dalam mengembangkan UMKM dengan mengajukan uji petik atas penilaian mandiri dan mentapkan subsektor Kuliner dan Kriya. Hal ini merupakan prestasi, sebab sejauh ini dari Provinsi Riau hanya Pekanbaru dan Dumai yang sudah mengajukan uji petik.

Dengan semangat dan inovasi, ia merasa UMKM bisa mendorong penggunaan produk lokal, yang nantinya dapat membantu perekonomian Indonesia. Maka dari itu, ia bertekad mengembangkan UMKM di Indonesia dengan cara inovasi, adaptasi dan kolaborasi.

Tambahnya, dengan berkembangnya UMKM, maka tak dipungkiri akan dapat membuka lapangan pekerjaan. Seperti pengalamannya yang sempat di PHK. Namun, dengan semangat dan usaha, kini ia sudah dapat membuka lapangan pekerjaannya sendiri melalui UMKM yang dibangunnya. Dengan adanya kemauan, maka akan ada jalan.

Melalui Workshop ini, Sandiaga ingin berinteraksi langsung dengan pelaku UMKM, agar ia bisa melihat bagaimana perkembangan dan kendala yang dihadapi pelaku UMKM di Dumai.

Masuk pada sesi tanya jawab. Diantara 40 peserta pelaku UMKM, terpilihlah 3 penanya. Salah satunya pelaku UMKM dalam bidang Kuliner, dengan produk Dendeng daun Ubi. UMKM yang sudah berdiri sejak tahun 2010, sudah pernah sampai ke Abu Dhabi pada tahun 2016, dan ke Turki pada tahun 2022.

Ernawati berujar, " Saya bisa seperti ini juga berterima kasih pada Dinas Koperasi dan UMKM yang membantu mempromosikan produk Kami. Disini Saya juga ingin menyampaikan kendala, seperti kemasan yang susah didapat serta bagaiman pemasaran agar dapat dibantu, dan kalau bisa ada bapak angkat yang dapat mengayomi kami ".

Merangkum dari tiga penanya, Menparekraf menjawab, bahwa dari kemasan dapat ditingkatkan dengan desain yang lebih menarik. Seperti mencantumkan informasi detail tentang produk. Kemudian menggunakan kemasan kearifan lokal, seperti kemasan dari pelepah pinang. Kemudian untuk pemasaran, Kemenparekraf juga akan membantu, terlebih lagi untuk cakupan ke luar negeri. Hal ini bisa dimulai dengan membuat video promosi menggunakan bahasa internasional seperti bahasa Inggris. Lalu menggunakan media sosial sebagai penyebar konten-konten promosi. Sedangkan untuk adanya pembimbing ia juga akan mengusahakan agar adanya pembimbing untuk membantu pelaku UMKM.

Terakhir, Sandiaga juga berpesan, jika ingin sukses terapkan kerja 4 AS.

"Mau sukses? Maka terapkan 4 AS, kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, dan kerja ikhlas. Kalau kita sudah memberikan yang terbaik, serahkan kepada Allah SWT, insyaallah kita akan mampu mendapatkan hasil yang positif, untuk menjadikan potensi ekonomi kreatif sebagai lokomotif ekonomi kreatif Dumai," pungkasnya.