Pemkab Jayapura: Dana BLT Harus Tepat Sasaran

Sentani- Pemerintah Kabupaten Jayapura terus menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) kepada masyarakat penerima manfaat yang sudah terdaftar dan divalidasi mulai dari kepala kampung hingga distrik.

"Penyaluran BLT ini diberikan kepada penerima manfaat di setiap kampung yang sudah melakukan validasi data," ujar kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung saat menyaksikan penyaluran BLT di Distrik Nimboran, Selasa (30/6).

Menurut kadis, BLT yang diberikan oleh pemerintah saat ini menggunakan alokasi anggaran dari dana desa tahun anggaran 2020. Ummntuk itu diharapkan pengggunaan dana bantuan dari pemerintah itu harus digunakan untuk hal-,hal yang bermanfaat, salah satunya untuk mendukung program ketahanan pangan yang sudah dicanangkan oleh Pemerintah Kabupaten Jayapura.

"Semangatnya sama, kembali berkebun. Kami tetap mendorong supaya bantuan dari pemerintah ini digunakan sebaik-baiknya untuk kepentingan masyarakat selama pandemi covid 19 ini terutama untuk mendorong petani kembali berkebun untuk mengolah lahan pertanian," tandasnya.

Dirinya enegaskan BLT yang disalurkan oleh pemerintah saat ini hanya diberikan kepada masyarakat yang terkena dampak covid 19 dan memang tidak pernah mendapatkan bantuan apapun sebelumnya. Saat ini penyaluran bantuan dana BLT ini disalurkan secara bertahap ke kampung kampung yang sudah memenuhi persayaratan sebagai mana yang sudah ditentukan dalam juknis penyaluran alokasi anlggaran itu.

"Yang berhak mendapat BLT adalah keluarga yang benar benar berhak mendapatkan pasca covid 19. Kemudian keluarga keluarga yang belum pernah mendapatkan bantuan tunai dari bantuan lainnya, baik PKH, BMPT, BLT yang dari pusat, dan juga bantuan bantuan lainnya," tegasnya.

Dia mengatakan mengenai hal itu sudah disesuaikan dengan petunjuk dan teknis mengenai pelaksanaan penyaluran BLT Kepada seluruh masyarakat penerima manfaat yang mana datanya divalidasi oleh Kampung, distrik dan kemudian sampai kepada pemerintah daerah melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat kampung. Karena alokasi bantuan langsung tunai ini diambil dari anggaran dana desa 2020 yang disalurkan secara bertahap dari KPPN.

"Sesuai petunjuk teknis, agar penerima BLT tidak boleh dobol namanya," tandasnya.