Jumlah Hewan Dikurbankan di Banjar Diprediksi Turun

Martapura - Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Banjar Dondit Bekti memperkirakan pandemi COVID-19 akan memberikan dampak signifikan terhadap penurunan jumlah sapi yang akan disembelih pada Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriah/2020 Masehi.

"Kalau dibanding tahun lalu, jumlah sapi yang akan dipotong oleh para dermawan mengalami penurunan sekitar 20 persen. Hal ini memang ada kaitannya dengan penurunan pertumbuhan ekonomi menyusul wabah Corona. Ini tentu bisa dimaklumi," ujar Dondit di Martapura, Rabu (8/7).

Dondit mengatakan, pada Idul Adha tahun lalu, ada sekitar 1.090 ekor sapi yang dipotong. Diperkirakan tahun ini hanya berkisar di 800-an ekor sapi yang akan dikurbankan.

"Dari data per lokasi sebagai contoh, di Desa Lok Tangga Pasar Lama ada dua pengumpul yang megumpulkan 30 ekor sapi. Oleh petugas sudah diperiksa dan alhamdulillah sehat. Dari jumlah 30 tadi sudah terjual tujuh ekor. Kalkulasi sementara hingga saat ini sebelum 31 Juli telah terjual 25 persen. Secara keseluruhan sudah ada 700 ekor sapi yang kita cek kesehatan dan syukur tidak bermasalah," bebernya.

Tahun lalu, dari 1.090 ekor sapi, ada delapan ekor yang terdeteksi mengandung cacing pita. Hanya saja, karena cacing hanya menyerang organ hati, sedangkan daging dan lainnya masih layak dikonsumsi asal diolah dengan benar, masih tetap aman dibagikan. Ketersediaan sapi pun masih aman, meski 30-35 persennya masih dipasok dari Kabupaten Tanah Laut.

"Ini berarti ternak sapi di daerah kita masih cukup bagus. Sebab sejumlah kecamatan masih bagus dalam pengembangan sapi potong ini, seperti Sambung Makmur, Pengaron, Simpang Empat, Aranio dan Mataraman. Ini menjadi sentra peternakan sapi, di samping kecamatan lain sepertio Karang Intan," imbuhnya.

Menjelang ibadah kurban nanti, ia berharap masyarakat utamanya panitia kurban supaya memperhatikan imbauan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Banjar yakni tetap menjaga jarak, memakai masker, serta menjaga kebersihan.

"Tentu saja, dihindari kerumunan warga. Daging nanti diupayakan agar dibagikan ke rumah penerima, supaya tidak ada konsentrasi massa," imbaunya.

Ia pun menyarankan para peternak supaya aktif memberikan obat cacing kepada ternaknya, dengansecara rutin menghubungi petugas kesehatan hewan.

"Idealnya, sapi diberi obat setengah tahun sekali, dan kami berikan gratis. Supaya diperhatikan juga bahwa sapi yang layak disembelih ialah sapi yang sudah berusia tiga tahun dan berat tak kurang dari 85 kg," ucapnya.