Gubernur Jatim Ajak Pemda Kendalikan Inflasi Guna Jaga Daya Beli

Surabaya - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak pemerintah daerah di wilayah kerjanya untuk aktif mengendalikan inflasi guna menjaga daya beli masyarakat tetap tinggi.



"Saya mohon kepada Ibu Wakil Bupati nanti bersama Pak Bupati sama-sama melakukan proses pengendalian inflasi di semua titik, agar harga bahan pokok kita stabil dan daya beli masyarakat kita terjaga,” kata Khofifah, dalam keterangannya yang dikutip di Jakarta, Selasa (18/10).



Gubernur Khofifah yang melakukan peninjauan harga bahan pangan di pasar di Jawa Timur menemukan terdapat beberapa komoditas bahan pangan pokok yang melonjak tinggi sehingga butuh diintervensi.



"Yang kita lihat pergerakan harga di pasar ini pertama adalah kenaikan harga telur ayam di atas HET, dan yang kedua adalah kenaikan beras," kata Gubernur Khofifah.



Khofifah meninjau Pasar Baru Gresik dan menemukan ada beberapa harga bahan pokok yang mengalami kenaikan harga. Yaitu harga telur ayam dan harga beras. Harga telur semula Rp23.000 per kg, sekarang menjadi Rp26.000 per kg. Sedangkan harga beras dengan kemasan karung 25 kg yang semula Rp250.000, sekarang menjadi Rp260.000 per 25 kg.



Sementara harga bahan pokok lainnya cenderung di bawah HET seperti harga bawang merah, bawang putih, cabai keriting, cabai rawit, dan harga minyak goreng curah. Minyak goreng curah di Baru Gresik dijual dengan harga Rp12.000 per liter. Sementara HET minyak goreng curah Rp14.000 per liter. "Karena HET Rp14.000 untuk 1 liter, di sini rata-rata Rp12.000 per liter," katanya.



Khofifah menerangkan bahwa fluktuasi harga pangan di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik berpotensi mengalami kerentanan. Oleh sebab itu, ia menilai penting untuk menjaga stabilisasi harga pada sejumlah komoditas tertentu.



"Tentu upaya untuk menjaga stabilitas harga harus dilakukan oleh semua pihak. Baik oleh provinsi juga oleh pemerintah kabupaten kota. Ini adalah ikhtiar kita untuk menjaga daya beli masyarakat yang memang harus dilakukan bersama-sama," kata dia.



Gubernur Jatim mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan intervensi dengan menggelar operasi pasar di 25 pasar yang salah satunya di Pasar Baru Gresik. Ia menuturkan operasi pasar di Pasar Baru Gresik telah dilakukan selama lima pekan berturut-turut setiap hari Minggu.



"Harapan kita operasi pasar oleh Pemprov ini beriring dengan seluruh upaya menjaga stabilitas harga bahan pokok sehingga bisa menjaga daya beli masyarakat," katanya.



Dengan adanya temuan kenaikan harga untuk komoditas telur ayam dan beras di Pasar Baru Gresik ini, Gubernur Khofifah secara khusus meminta kepada Pemkab Gresik terus mengawal proses pengendalian inflasi, yaitu dengan terus memantau stabilitas harga bahan pokok demi menjaga daya beli masyarakat.



Mantan Menteri Sosial RI itu juga meminta semua pihak untuk melakukan identifikasi dan koordinasi di semua titik yang berpotensi mempengaruhi peningkatan harga bahan pokok. (Ant)