Ribuan Santri di Moga Pemalang Ikuti Apel dan Kirab HSN

Pemalang - Ribuan santri yang terdiri dari unsur Badan Otonom NU, Pondok Pesantren dan pelajar di bawah naungan LP Ma'arif NU di Kecamatan Moga mengikuti apel dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional (HSN) Tahun 2020 di Lapangan Desa Moga. Apel ini dipimpin langsung Plt Bupati Pemalang Mansur Hidayat, Minggu (23/10)

Dalam amanatnya, Mansur mengungkapkan, pada masa penjajahan, para santri dengan tekad serta semangat yang terus membara, mereka telah membuktikan keberaniannya melakukan perlawanan kepada penjajah walaupun hanya berbekal senjata tradisional.

Terpisah, Ketua pelaksana Apel HSN 2022 Keluarga Besar NU Kecamatan Moga, Ali Jafar mengatakan, Hari Santri Nasional diperingati untuk mengenalkan kepada seluruh elemen masyarakat bahwa santri adalah salah satu dari sekian banyak warga negara Indonesia yang ikut andil dalam perjuangan menumpas penjajah, wasilah resolusi jihad, yang disampaikan oleh Mbah KH. Hasyim Asy'ari, pendiri organisasi besar Nahdlhotul Ulama.

Menyinggung soal apel, Ali Jafar mengatakan, selain sebagai wujud syukur dan penghormatan kepada para pahlawan serta ulama, apel dilaksanakan untuk mensyiarkan peringatan HSN kepada para generasi muda NU serta masyarakat yang ada di Kecamatan Moga.

Adapun tujuan lain dari apel dan kirab yang diikuti sekitar lima ribu peserta itu tak lain untuk menggugah semangat juang sosok santri. Ia menuturkan, Gus Musthofa Bisri Rembang pernah menyampaikan bahwa santri bukan hanya yang mondok saja, tetapi siapapun yang berakhlak seperti santri, dialah santri.

"Semoga tahun berikutnya akan lebih semarak lagi dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat dan disertai dengan dukungan seluruh pihak termasuk dinas terkait," ujarnya.

Santri di abad ke 21, kata Ali Jafar, harus memiliki keterampilan literasi digital (digital literacy), di samping literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, serta literasi budaya dan kewarganegaraan.

Ia berharap, Kaum santri memiliki motivasi untuk belajar, mengamati dan menganalisa lingkungan sehingga meningkatkan kepedulian agar mereka dapat berkiprah dalam membangun bangsa dan negeri

"Kaum santri, Kyai, NU dan Pemerintah bisa menjalin kemitraan dan kerja sama yang harmonis," harapnya.