Grobogan - Bupati Grobogan Sri Sumarni didampingi Sesda Moh Sumarsono dan Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Indri Agus Velawati melakukan pemaparan dan wawancara tentang pengelolaan pascapanen komoditas pertanian melalui sistem resi gudang (SRG) dengan memodifikasi tiga pilar yakni sosial, bisnis dan edukasi.
Pemaparan tersebut dilakukan secara virtual di hadapan tim panel independen dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) di Ruang Rapat Wakil Bupati, Rabu (8/7).
SRG merupakan bantuan dari Kementerian Perdagangan tahun 2010 dan pada tahun 2017 Pemkab Grobogan memodifikasinya dengan tiga pilar, yaitu sosial berupa jemput bola komoditas, kemudahan uji mutu, pengembangan pola kemitraan, pemberian insentif mitra petan, dan jaminan asuransi bagi petani.
Kedua, bisnis, yaitu kerjasama dengan investor, branding beras Srikandi, promosi dan bermitra dengan swasta.
Ketiga. edukasi yakni pengembangan petani pioneer, pendampingan petani, pemberdayaan kelompok petani dan tempat pembelajaran.
Paparan dari Bupati Grobogan Sri Sumarni sangat diapresiasi oleh tim panel independen yang terdiri dari Nurjaman Mochtar, Dadan S Suharmawijaya dan Harris Turino.
Bupati Sri Sumarni mengatakan, Kabupaten Grobogan pada tahun 2019 lalu masuk nominasi Top 99 dan pada 2020 ini meningkat dengan bisa masuk Top 45.