Bawaslu Batang Ajak Para Admin Medsos Tangkal Hoaks

Batang - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Batang mengajak kepada para admin media sosial (medsos) di Kabupaten Batang untuk bersama melawan atau menangkal berita-berita bohong atau hoaks.

“Hoaks yang disebarkan dapat memberikan informasi yang menyesatkan dan dapat menyebabkan disintegrasi bangsa,” kata Kepala bidang Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Batang Andari Rooska Yuseffina saat menjadi Narasumber Sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipatif dengan tema “Melawan Hoaks dengan cerdas bermedsos” di Hotel Dewi Ratih, Kabupaten Batang, Rabu (16/11).

Oleh karena itu, ujarnya, pemerintah mengajak masyarakat dan para admin medsos di Kabupaten Batang untuk memerangi hoaks. Ia juga menyampaikan terimakasih kepada para admin Medsos yang selama ini telah bersinergi dengan Pemerintahan untuk memerangi berita hoaks.

“Pemerintah membutuhkan partisipasi masyarakat maupun komunitas untuk bersama-sama memerangi hoaks. Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam menangkal hoaks pun tidak pernah berhenti,” jelasnya.

Ia juga menyampaikan bahwa, ketika kita memberikan informasi, jangan langsung disebarluaskan, akan tetapi harus saring dahulu dan konfirmasi apakah berita tersebut benar atau tidak. Jika berita tersebut positif dan benar tidak masalah, tetapi jika berita tidak benar jangan disebarluaskan.

Andari Rooska berharap untuk para admin Medsos di Kabupaten Batang untuk lebih bijak mengunakan media sosial dan menyerap Informasi lebih baik lagi.

Sementara itu, Ketua Bawaslu Batang Mahbrur mengajak para admin Medsos Batang pemilih dalam Pemilu 2024, untuk memenuhi ruang medsos secara bijak dan positif.

“Tidak hanya melakukan berbagai upaya pencegahan, melainkan turut menindak pelaku penyebar hoaks terkait Pemilu,” tegasnya.

Ia juga mengatakan bahwa, saat ini Bawaslu telah melakukan upaya menghentikan berita atau informasi hoaks tersebut dengan cara men-take down akun-akun penyebar hoaks dan ujaran kebencian 'hate speech'.

“Hoaks tidak saja mengubah pola pikir masyarakat juga membuat ketidakpercayaan terhadap proses yang sedang dibangun terutama kepada penyelenggara pemilu dalam melaksanakan seluruh tahapan pemilu,” terangnya.

Ia berharap, kepada para admin medsos di Kabupaten Batang jangan sampai akun-akun kalian di take down oleh pemerintah hanya karena memberitakan berita bohong atau hoaks dalam menjelang pemilu 2024.