Terima Tim Validasi Lapang IGA, Pemkab Bogor Unggulkan PBB Online dan Bogor Pain Center

Cibinong - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappedalitbang) Kabupaten Bogor, Suryanto Putra mewakili Plt. Bupati Bogor menerima tim penilai validasi lapang Lomba Innovative Government Award (IGA) tahun 2022 dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Universitas Indonesia.

Tim diterima di Ruang Kepala Bappedalitbang Kabupaten Bogor, Cibinong, Senin (5/12). Hadir dari Kemendagri, Analis Kebijakan pada Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri, Prasetyo dan dari Universitas Indonesia, Sugeng. Kegiatan tersebut dihadiri pula Direktur RSUD Ciawi, Sekretaris Bappenda dan Kepala Bidang Aptika Diskominfo Kabupaten Bogor. Usai diterima, tim langsung melakukan validasi lapang ke Bappenda dan RSUD Ciawi.

“Kegiatan validasi lapang merupakan tahap akhir dari penilaian IGA Kemendagri. Diawali dari tahap sosialisasi, pendaftaran, seleksi administrasi, seleksi penilaian dari akademisi, seleksi ekspose, wawancara dan validasi lapang,” ujar Suryanto.

Suryanto menjelaskan dua inovasi unggulan Kabupaten Bogor yang kami pilih yaitu inovasi E-PBB pada Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah dan Bogor Pain Center di RSUD Ciawi. E-PBB merupakan inovasi tematik peningkatan pendapatan asli daerah, mewakili inovasi digital berbentuk pelayanan publik bidang ekonomi berbasis android yang mempermudah wajib pajak dalam melihat status transaksi, pembayaran atau tunggakan, pelacakan pemberkasan pelayanan, dan pendaftaran e-SPPT. Dengan adanya E-PBB diharapkan menciptakan rasa kenyamanan membayar pada objek pajak yang berdampak signifikan pada peningkatan dan pencapaian target Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“E-PBB juga memberikan layanan informasi PBB, melalui penyediaan data pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan, yang dapat diakses dengan mudah kapan saja dan dimana saja,” jelas Suryanto.

Suryanto menambahkan, inovasi unggulan kedua yaitu Bogor Pain Center, yang merupakan inovasi wajib pelayanan dasar bidang kesehatan, mewakili inovasi non digital yaitu instalasi manajemen nyeri rumah sakit pertama di Indonesia. Inovasi ini memberikan kemudahan akses pelayanan manajemen nyeri melalui layanan multidisiplin, sehingga upaya penyembuhan pasien lebih efektif, efisien, dengan solusi dan penanganan yang tepat.

“Untuk menggali kedalaman kedua inovasi tersebut, kami persilahkan para juri untuk melihat dan berinteraksi dengan inovator langsung di lokasi inovasi tersebut diimplementasikan. Semoga inovasi yang kami lakukan, dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya pada peningkatan kualitas pelayanan bagi masyarakat Kabupaten Bogor,” pungkas Suryanto.