Kemenparekraf Siap Genjot Pariwisata Antisipasi Ancaman Resesi 2023

Jakarta - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) siap menggenjot sektor pariwisata untuk mengantisipasi ancaman resesi pada tahun 2023.

Hal itu dikatakan Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenparekraf Marhen, saat kunjungan silaturahmi ke kantor Antara Digital Media, di Jakarta, Jumat (9/12).

Marhen mengatakan, Kemenparekraf siap menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo untuk menggaungkan Gerakan Bangga Berwisata di Indonesia (#DiIndonesiaAja).

“Presiden Jokowi yakin sektor pariwisata akan menjadi salah satu tulang punggung ekonomi. Presiden sendiri berulang kali meminta kepada para pejabat untuk berwisata di dalam negeri saja, sehingga diharapkan target 1,2 miliar hingga 1,4 miliar pergerakan wisatawan Nusantara pada tahun depan dapat tercapai,” ujarnya.

Marhen menambahkan, Kemenparekraf juga akan fokus mengakselerasi lima Destinasi Wisata Super Prioritas (DPSP), yaitu Danau Toba (Sumatera Utara), Borobudur ( Jawa Tengah), Mandalika ( Nusa Tenggara Barat), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), dan Likupang (Sulawesi Utara).

Selain itu, lanjutnya, Kemenparekraf akan memperbanyak event untuk menggenjot kunjungan wisatawan tahun depan.

“Kami terus berkoordinasi dengan kementerian, pemda, dan swasta. Seperti dengan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, beliau yang juga menjabat ketua PASI, siap mendukung Kemenparekraf dalam penyelenggaraan event-event yang akan berdampak terhadap pariwisata,” ujarnya.

Disamping itu, tambah Marhen, Kemenparekraf juga intens menggandeng pemerintah daerah dalam program 100 Paket Wisata Nusantara (Pak Wisnu).

“Kami meminta masing-masing provinsi menyiapkan tiga destinasi wisata unggulan. Nah, dari tiga itu kami ‘jahit’ lagi menjadi 100 Paket Wisata Nusantara, dan itu nantinya akan disinergikan lagi dengan agen-agen wisata,” ujarnya.

Marhen berharap lewat gotong royong seluruh stakeholder dapat membawa pariwisata Nusantara melesat.