Melalui Peringatan HAKORDIA, Pemkab Bogor Dukung Budaya Antikorupsi

Cibinong - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor turut memeriahkan puncak Peringatan Antikorupsi Sedunia (HAKORDIA) secara virtual dengan Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin dan Ketua KPK RI Firli Bahuri yang berlangsung di Ruang Rapat I Setda, Cibinong, Jumat (9/12).

Beberapa rangkaian peringatan HAKORDIA, diantaranya webinar dengan para kepala desa tentang terkait penggunaan dana desa, lalu seminar & webinar sebagai upaya pencegahan korupsi mulai dari tingkat desa, kecamatan dan kabupaten, serta masif lakukan sosialisasi anti korupsi melalui media luar ruang spanduk, billboard dan banner yang dipasang di dinas dan kecamatan, juga flyer melalui digital videotron dan media sosial.

Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan mengungkapkan, pencegahan dan penanganan korupsi di Kabupaten Bogor terus dilakukan secara masif dan menjadi prioritas Pemerintah Kabupaten Bogor di semua lini mulai tingkat Kabupaten Bogor, Kecamatan dan Desa.

“Kami selalu mengingatkan agar selalu waspada dan benar-benar melaksanakan program kegiatan dengan benar sesuai dengan aturan,” ungkap Iwan Setiawan.

Lanjut Plt Bupati Bogor, penguatan peran Inspektorat dan pengkoordinasian dengan inspektorat terus ditingkatkan, seperti penyelenggaraan kegiatan, penanganan permasalahan, serta penggunaan keuangan. Termasuk aturan yang harus ditandatangani Plt. Bupati Bogor.

“Kami selalu berkoordinasi dengan Inspektorat, apapun terkait penyelenggaraan kegiatan, makanya kami ingin menguatkan Inspektorat, karena Inspektorat juga adalah lembaga yang diakui untuk melakukan pengawasan,” tegasnya.

Selain itu, peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Kabupaten Bogor jadi hal yang sangat penting, tidak hanya memiliki ilmu pengetahuan yang baik dan mumpuni juga memiliki integritas tinggi, sehingga anti korupsi di Kabupaten Bogor bisa optimal.

Secara virtual Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyatakan, korupsi adalah musuh utama semua bangsa selayaknya pandemi COVID-19 yang dianggap sebagai musibah global. Semua negara mengakui bahwa korupsi merupakan pusat dari berbagai persoalan karena korupsi memiliki sifat korosif terhadap segala pencapaian. Ia mengatakan, perjuangan untuk pulih dari krisis akibat tantangan ekonomi, politik, sosial, dan lingkungan hanya akan berhasil bila menerapkan tata kelola pemerintahan yang bersih dan baik, bebas dari korupsi.

Kemudian, terpisah secara virtual Ketua KPK Firli Bahuri menyampaikan bahwa pemberantasan korupsi telah menjadi fokus perhatian dunia karena banyak negara menyadari dampak kerugian korupsi sebagai kejahatan luar biasa yang dapat menghancurkan sendi-sendi kehidupan global.

"Hal inilah yang menjadi latar belakang lahirnya International Anti-corruption Day setiap 9 Desember sejak 2003. Seluruh dunia memperingati, dan peringatan ini dimaksudkan sebagai gerakan global untuk mengampanyekan kesadaran masyarakat dunia tentang budaya antikorupsi," kata Firli, dalam sambutannya.