Tuan Rumah Porprov Sultra 2022 Masih Jadi Tanda Tanya

Buton - Tuan rumah Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2022 Sulawesi Tenggara (Sultra) diperebutkan dua daerah yakni Kota Baubau dan Kabupaten Buton. Namun demikian, penetapan tuan rumah pelaksanaan ajang olahraga bergensi di tingkat provinsi itu masih jadi tanda Tanya. Gubernur Sultra Alimazi.

“Bagi saya, di mana saja pusat penyelenggaraannya, tidak ada masalah, yang penting dalam wilayah kepulauan Buton,” ujar Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Kabupaten Buton La Ode Zainuddin Napa, Senin (13/7).

Dirinya mengatakan, hampir semua daerah dalam wilayah Buton belum ada memenuhi syarat teknis yaitu minimal memiliki stadion tipe B, kolam renang dan wisma atlet tersendiri. Tapi semua itu tergantung dari semangat daerah untuk membangun kebersamaan di kepulauan Buton.

Tanpa kebersamaan itu, lanjut dia, KONI Provinsi Sultra nantinya akan sulit merekomendasikan untuk menetapkan daerah mana yang cocok, sebab Proprov bukanlah ajang melahirkan pertentangan masyarakat dalam satu kultur, tetapi selain dapat merangsang pertumbuhan ekonomi daerah, juga dapat melahirkan bibit orahraga profesional dalam satu kultur, hal inilah yang kurang di pahami yang berkepentingan.

Mantan kadis Kominfo Buton ini menuturkan dalam penetapan tuan rumah porprov, gubenur Sultra telah membuat perhitungan yang matang, termasuki memperhitungkan dampak sosial ekonomi dan pertumbuhan keseimbangan wilayah. Apalagi kalau dilaksanakan di Kota Baubau, Pemkab Buton juga tidak mempersoalkan, sebab secara kewilayahan pintu masuk utama ada di Baubau.

“Yang jadi masalah, selama ini selalu membangun opini untuk melemahkan Pasarwajo. Seakan Pasarwajo berada di starata kedua dari Kota Baubau. Sehingga kalau pusat penyelenggaraannya Proprov ada di Pasarwajo sudah banyak yang gelisah. Inilah cerminan generasi yang tidak mengerti historis Buton dalam perkembangan wilayah, lemah prestasi dan mengedepankan kecemburuan,” katanya.

Zainuddin lebih lanjut menuturkan pihaknya bersyukur jika seandainya dipercaya Pemerintah Provinsi untuk menjadi tuan rumah.  Sebab daerah penghasil Aspal terbesar di dunia tersebut akan membangun fasilitas olahraga dari nol. “Bukan memamerkan fasilitas yang tekah dibangun sebelumnya, kata Zainuddin Napa.

Sekadar informasi,  jika Pasarwajo ditunjuk sebagai tuan rumah Porprov Sultra 2020, sudah menjadi komitmen daerah, sehingga perubahan APBD 2020, APBD 2021 akan diarahkan pada pembinaan dan pembangunan sarana olahraga.