Empat Tahun Pimpin Jatim, Khofifah-Emil Pertahankan Nawa Bhakti Satya

Surabaya - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak menegaskan tetap mempertahankan janji kampanye "Nawa Bhakti Satya" sebagai prioritas indeks kinerja utama di sisa masa jabatannya yang terhitung kurang setahun.



Tercatat 14 Februari kemarin, Khofifah-Emil genap empat tahun memimpin Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim.



"Terima kasih atas dukungan dari semua pihak," kata Khofifah, melalui keterangan tertulis di Surabaya, Rabu (15/2).



Ucapan terima kasih dari gubernur perempuan pertama di Jatim itu didedikasikan tidak hanya untuk partner kerjanya Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak dan kepala organisasi perangkat daerah tetapi juga kepada seluruh pegawai di lingkungan Pemprov, serta segenap masyarakat Jatim.



"Saya sangat mencintai panjenengan (anda) semua. Salam hormat saya kepada staf termasuk seluruh pegawai tidak tetap," ujar dia.



Khofifah menyebut semua keberhasilan, capaian dan apresiasi yang banyak diperoleh selama kepemimpinannya adalah hasil kerja keras semua pihak, termasuk para staf di Pemprov Jatim.



Menurut dia, kerja keras yang telah dilakukan harus disertai dengan kecerdasan dan profesionalitas.



Mantan Menteri Sosial ini juga mengajak seluruh pegawai Pemprov Jatim untuk bekerja lebih baik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.



"Ayo, dijaga lebih bagus, kompak dan solid agar berprestasi lagi demi memberikan manfaat, serta keberkahan bagi seluruh masyarakat Jatim," kata dia.



Khofifah menegaskan, janji kampanye yang dirumuskan dalam Nawa Bhakti Satya tetap menjadi prioritas utama dalam memimpin Jatim di sisa masa jabatannya.



Menurut Khofifah, dalam setiap pertanggungjawaban kepada Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Jatim seluruh basis capaiannya di-breakdown dari Nawa Bhakti Satya.



"Nawa Bhakti Satya itu janji kampanye dulu yang telah dirumuskan dalam 11 indeks kinerja utama. Kami detailkan dalam rencana kerja pemerintah daerah dan rencana pembangunan jangka menengah daerah," tandasnya. (Ant)