Bupati-Wabup Mabar Lepas Tim Layanan Peternakan dan Kesehatan Hewan ke Ndoso

Labuan Bajo - Bupati Manggarai Barat Agustinus Ch Dula bersama Wakil Bupati Maria Geong melepas Tim Layanan Peternakan dan Kesehatan Hewan "Goes To Ndoso" dalam rangka Bulan Bakti Pelayanan Peternakan dan Kesehatan Hewan, di Kantor Bupati, Rabu (15/7).

Rencananya tim ini akan melaksanakan kegiatan selama tiga hari dari 15-18 Juli di empat desa Kecamatan Ndoso, yaitu Desa Tentang, Desa Pong Narang, Desa Golo Bore dan Desa Golo Rua.

Bupati Agustinus Ch Dula, dalam arahannya mengapresiasi dan berterima kasih atas program Tim Layanan Peternakan dan Kesehatan Hewan "Goes To Ndoso" Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Manggarai Barat.

Agustinus mengatakan, kegiatan seperti inilah yang sangat diharapkan masyarakat di tengah pandemi COVID-19, sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo bahwa menjalankan tugas saat pandemi perlu kerja yang "extra ordinary".

“Kita perlu bersyukur juga dengan COVID-19. Karena dengan adanya pandemi COVID-19, terbuka mata, telinga, dan hati kita untuk bekerja seperti kata presiden, jangan bekerja datar, linear, tetapi bagaimana kita hadir menjadi orang yang super aktif," kata bupati.

Bupati menegaskan bahwa sektor pariwisata Manggarai Barat sudah dikategorikan premium, dengan demikian sektor lainnya mesti harus mendukung hal ini.

"Sektor pariwisata sudah premium jadi mari kita turut sertakan sektor-sektor lain menjadi premium, seperti peternakan harus menjadi premium artinya mendukung sektor pariwisata dari sektor gizi, pangan, dan lain-lain," tegas bupati dua periode ini.

Di tempat yang sama, Wakil Bupati Manggarai Barat Maria Geong menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kesempatan untuk mempromosikan dinas sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat.

“Hari ini merupakan hari yang sangat penting untuk memulai pengabdian bagi jajaran dinas peternakan dan kesehatan hewan. Bulan bakti ini adalah suatu kesempatan bagi dinas terkait untuk mempromosikan seluruh kegiatan dinas terkait dengan pelayanan peternakan dan kesehatan hewan," ucapnya.

Menurut Wabup Maria, pelaksanaan kegiatan seperti ini merupakan upaya lain pencegahan stunting, sebab saat ini Manggarai Barat menduduki urutan ketiga angka stunting tertinggi di Nusa Tenggara Timur.

"Karena kita memiliki angka stunting yang tinggi, maka saya minta kita harus membicarakann hal ini juga karena di dinas ada bidang kesehatan, jadi jangan lupa untuk mensejahterahkan hewan begitupun dengan kesejahteraan manusia," jelas Wabup Maria.

Wabup Maria menjelaskan, selama bulan bakti ini petugas akan berada di tengah masyarakat dan tentunya akan membawa hal-hal baik yang tujuannya untuk meningkatkan produksi ternak dan kesejahteraan hewan.

Terkait rumah potong hewan, Wabup Maria menegaskan bahwa keberadaannya menjadi penting dalam rangka mendukung pariwisata premium.

"Baru-baru ini kami pergi ke Kementerian Pertanian dan bertemu beberapa direktur. Kami membicarakan tentang rumah potong hewan, karena ini adalah satu rangkaian dari suplai change yaitu di hilir harus punya rumah potong hewan dan meat shop karena ini pariwisata premium harus ada rumah potong hewan," ungkapnya.

Kemudian, tegas Wabup Maria, pihaknya meminta dibangun rumah potong hewan yang baru karena rumah potong hewan yang lama sudah tidak memenuhi persyaratan selain sanitasi dan dekat di dalam kota.

Diakhir arahannya, Wabup Maria memberi semangat kepada para petugas dan berpesan untuk terus menjadi garda terdepan dalam upaya pelayanan peternakan dan kesehatan hewan di Kabupaten Manggarai Barat.

"Selamat bertugas selamat menjalankan aktivitas yang saya rasa sangat membantu masyarakat, teruslah menjadi garda terdepan dan semoga sukses", ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Mabar Theresia P Asmon menyampaikan bahwa tim layanan ini berjumlah 60 orang yang terdiri dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan sejumlah 40 orang dan petugas lapangan kecamatan 20 orang. Di dalam tim sejumlah 60 orang ini terdapat 12 orang dokter hewan, tim paramedic veteriner, tim inseminator dan pendukung lainnya.

Dijelaskannya alasan memilih Kecamatan Ndoso menjadi lokus kegiatan, karena tingginya permintaan masyarakat Ndoso untuk layananan peternakan dan kesehatan hewan yang meskipun wilayahnya minim mendapat bantuan ternak.

"Dalam tiga hari kedepan tim akan dibagi untuk melayani empat desa di Kecamatan Ndoso. Adapun jenis layanan yang diberikan adalah pengobatan, vaksinasi, pelatihan pengolahan pakan ternak babi, kebiri babi, anjing (jumlah terbatas), pemasangan identitas untuk kerbau dan sapi, serra inseminasi untuk sapi," ujar Kadis Theresia Asmon.