Gubernur Khofifah Ajak Pers Masifkan Literasi Keuangan

Surabaya - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak pers untuk memasifkan literasi keuangan dan keuangan inklusi sebagai penguatan UMKM yang merupakan tulang punggung perekonomian nasional.



Menurut Khofifah, sebagai tulang punggung perekonomian nasional UMKM memiliki peranan penting dalam perekonomian nasional hingga global. Bahkan, keberhasilan Jatim dalam meningkatkan perekonomian pascapandemi menjadi 5,34 persen tak terlepas dari peranan UMKM.



"Jack Ma dalam World Economic Forum tahun 2020 memprediksi, di tahun 2030 perekonomian dunia 99 persen akan didominasi UMKM secara online (daring) dan 85 persen di antaranya secara e-commerce," katanya, dalam keterangan tertulis, di Surabaya, Senin (13/3).


 



Guna memperkuat UMKM di Jatim, Khofifah yang juga Ketua PP Umum Muslimat NU tersebut, menekankan pentingnya literasi keuangan sebab iterasi keuangan dan keuangan inklusi merupakan suatu keniscayaan yang harus diterapkan oleh para pelaku UMKM.



"Kita sebetulnya, capaian keuangan inklusi Jatim sudah di atas rata-rata nasional. Kalau target nasional di tahun 2024 itu 90 persen keuangan inklusi tercapai, capaian Jawa Timur tahun 2022 sudah 92 persen. Sementara target literasi keuangan nasional tahun 2024 adalah 50 persen, sementara capaian Jawa Timur untuk literasi keuangan tahun 2022 mencapai 54 persen," ujarnya.



Namun, ia merasa ada ketimpangan antara capaian keuangan inklusi dengan literasi keuangan baik nasional maupun Jatim.



Capaian keuangan inklusi di Jatim pada tahun 2022 sudah 92 persen sedangkan literasi keuangan di tahun yang sama berada di angka 54 persen.



Oleh karena itu, ia mengajak berbagai pihak termasuk pers untuk bersama-sama meningkatkan literasi keuangan di tengah masyarakat khususnya bagi pelaku UMKM.



"Meski capaian kita lebih baik dibanding nasional, tetap saya merasa tidak seimbang antara capaian keuangan inklusi dan literasi keuangan. Untuk itu, saya ingin mengajak semua pihak, termasuk OJK dan BI serta kekuatan PWI Jatim untuk melakukan literasi keuangan lebih masif lagi," tandasnya. (Ant)