Stok dan Harga Kepokmas di Pemalang Aman

Pemalang – Sejumlah barang yang termasuk dalam kebutuhan pokok masyarakat (Kepokmas) di sejumlah pasar di wilayah Pemalang selatan, baik stok maupun harganya terpantau aman dan kondusif.

Hasil itu didapatkan setelah Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Pemalang melakukan monitoring dan evaluasi (monev) di sejumlah pasar di wilayah tersebut, Rabu (5/4).

Analis Perdagangan Diskoperindag Kabupaten Pemalang Tyas Kusbudiarsih yang turut dalam monev mengatakan, distribusi barang di pasar- pasar tersebut cukup lancar. Adapun harga, meskipun ada kenaikan tapi masih dalam kategori wajar.

“Kami pantau dari kedua pasar, Pasar Moga dan Randudongkal distribusi cukup lancer, stok tercukupi dan pasarpun kondusif. Harga naik dalam kategori normative (naik sedikit) dan untuk penimbunan tidak ditemukan,” ungkap Tyas usai monev.

Peserta monev lainnya, Analis Kebijakan Bagian Perekonomian Setda Kabupaten Pemalang Indah Kurniasih mengungkapkan bahwa monev yang dilakukan hari ini merupakan hasil rapat Tim TPID.

"Monev hari ini adalah merupakan hasil (tindak lanjut) rapat kemarin. Jadi kami rapat dihadiri Tim TPID lengkap termasuk dari Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Pertanian (Dispertan). Hari ini ada dua pasar yang kami kunjungi, kemarin juga sudah dua pasar yaitu Pasar Comal dan Pasar Pagi Pemalang,” ujarnya.

“Sebenarnya kegiatan semacam ini adalah kegiatan yang rutin dari Tim TPID untuk mengecek keadaan harga-harga dan stok. Tim ini (monev) juga beranggotakan Diskoperindag untuk harga-harga dan stok, dari Dinkes untuk menguji keamanan pangan dan Dispertan untuk komoditas pertanian dan peternakan,” lanjutnya.

Sementara itu Pengelola Obat dan Alat Kesehatan Dinkes Kabupaten Pemalang Nevi Listioweni menjelaskan keikutsertaannya dalam monev, yaitu untuk menguji ada tidaknya kandungan zat berbahaya dalam makanan yang beredar di pasaran.

“Selain mengawasi obat-obatan, tugas kami adalah pengawasan makanan dan minuman. Kami akan uji apakah makanan yang beredar ini mengandung bahan berbahaya atau tidak seperti borak, formalin atau pewarna tekstil,” katanya.

Nevi juga menjelasakan beberapa sampel makanan yang dibawanya dari pasar-pasar tersebut. Terkait dengan pengujiannya, Nevi mengungkapkan, tahun ini berbeda dengan tahun lalu yang diuji sendiri, tahun ini akan diuji di sebuah laboratorium di Semarang. Hasil pengujian akan dilaporkan kepada Tim TPID jika pihaknya sudah menerima hasil dari laboratorium tersebut.

“Sampel yang kami bawa cumi kering, ikan tongkol cendol merah, krupuk mi kuning dan kolang kaling merah, jadi nanti akan kami ujikan ke Sucofindo. Kalau tahun tahun yang lalu kami menguji sendiri di tempat kami dengan tes kit sederhana, tahun ini kami ujikan ke sucofindo di Semarang," pungkasnya.