Layanan Paspor di Singkawang Dikemas Dengan Budaya Lokal

Singkawang – Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Singkawang telah meluncurkan inovasi baru untuk memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat khususnya dalam percepatan pelayanan pembuatan paspor.

“Inovasi-inovasi yang dimaksud antaralainpemberian paspor gratis satu hari jadi bagi pemohon paspor karena pemeriksaan berkas lebih dari dua menit (More Than Two Minutes/MT2M,” kata Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Singkawang Tessar pekan lalu.

Selain itu inovasi pemberian kompensasi biaya transportasi lokal bagi pemohon paspor yang tidak dilayani lebih dari dua jam pada tahap pemeriksaan berkas atau tahap foto wawancara, kemudian inovasi Pos Lintas Batas (PLB) atau surat perjalanan lintas batas adventure (PLB Adventure) serta inovasi pemberian (penyerahan) paspor dengan tarian Tidayu dan tarian NKRI (BETI).

"Proses pelayanan keimigrasian di Kantor Imigrasi Singkawang yang dikemas dengan mengangkat budaya lokal tarian Tidayu serta NKRI, tentunya menggambarkan keberadaaan masyarakat Kota Singkawang yang didominasitiga etnis atau suku tersebut," ujarnya.

Menurut Tessar, dengan semangat toleransi yang memang dimiliki oleh Kota Singkawang, maka Kantor Imigrasi Singkawang merasa perlu menjadi pilar pemersatu sesuai fungsi yang dimiliki dan akhirnya kita mendorong sebuah inovasi BETI yang mengkolaborasikan semangat persatuan dalam kebhinekaan dengan pelayanan Keimigrasian.

Inovasi BETI adalah merupakan gelaran budaya yang merepresentasikan kearifan lokal dengan semangat toleransi melalui tarian Tidayu dan NKRI yang diakhiri sebuah atraksi barongsai dalam skema pemberian/penyerahan paspor.

“Dimana barongsai bertugas mengambil paspor yang telah selesai dari petugas kemudian mencari pemegang paspor tersebut untuk diberikan melalui mulut barongsai,” jelasnya.

Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie memberikan apresiasi kepada Kantor Imigrasi Singkawang atas inovasi-inovasi yang dibuat dalam rangka percepatan pembuatan paspor.

“Inovasi baru yang dibuat ini sangat luar biasa,” ujarnya.