Bunda PAUD Denpasar Tinjau Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan di Dua Lokasi

Denpasar - Bunda PAUD Kota Denpasar Sagung Antari Jaya Negara meninjau Jalan Sehat dan Sosialisasi Gerakan Transisi  PAUD ke SD yang Menyenangkan.

Kegiatan yang bertujuan untuk mendukung peralihan yang baik dari jenjang PAUD menuju SD ini diselenggarakan oleh Bunda PAUD Kelurahan Sumerta di halaman Kantor Lurah Sumerta, Minggu (20/8).

Usai kegiatan di Kelurahan Sumerta, kegiatan serupa juga digelar di Desa Dangin Puri Kelod yang dipusatkan di Bale Banjar Taman Yangbatu. Dalam kesempatan tersebut turut dilaksanakan penandatangan komitmen bersama serta Senam Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan.

Bunda Paud Denpasar Sagung Antari Jaya Negara memberikan apresiasi kepada Bunda PAUD Keluarahan Sumerta dan Bunda PAUD Desa Dangin Puri Kelod karena telah melaksanakan kegiatan transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan. Menurutnya, kegiatan ini merupakan salah satu program kerja Bunda PAUD, baik di kota, desa dan kelurahan.

"Untuk itu saya memberikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan ini, karena memang gerakan ini harus digalakan bersama agar terindar dari miskonsepsi dari masyarakat, dimana anak-anak masih usia dini tidak dipaksakan untuk bisa baca, tulis dan hitung," ungkapnya.

Sagung Antari Jaya Negara meminta agar Bunda PAUD desa/kelurahan agar berkolaborasi bersama dan mendapat dukungan dari oranggua, dinas terkait, komite dan yang terpenting sekolah itu sendiri. Tidak hanya Sekolah PAUD, peran SD juga penting dalam mendukung transisi tersebut.

Sementara, Bunda Paud Kelurahan Ni Made Dewi Anggraeni mengatakan, sosialisasi Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada orangtua. Hal ini utamanya agar tidak khawatir dan cemas saat anaknya masuk sekolah dasar belum bisa baca, tulis dan hitung.

"Jika ada anak belum bisa baca tulis hitung maka jangan dihakimi, calistung bukanlah satu-satunya penanda keberhasilan belajar anak di PAUD," ujarnya

Lebih lanjut dijelaskan, anak PAUD yang usianya 6 tahun ke bawah itu sebaiknya belum dipaksakan dan tidak diwajibkan bimbingan belajar atau pembelajaran tambahan. Oleh karena itu, pihaknya mengajak semua pihak membangun enam fondasi dasar pada anak usia dini, sehingga generasi selanjutnya akan menjadi generasi unggul dan berkualitas.

"Maka gerakan transisi ini adalah menyadarkan orang tua bahwa jangan kawatir kurikulum di SD yang memakai Kurikulum Merdeka tidak memaksakan anak bisa baca tulis hitung," imbuhnya.