Batang - Mal Pelayanan Publik (MPP) Kabupaten Batang, Jawa Tengah, mendapatkan kunjungan dari Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) RI Diah Natalisa.
“MPP di Batang ini unik, ada gerak cepat dari pimpinan daerah untuk mengintegrasikan berbagai jenis layanan baik pusat maupun daerah yang berkomitmen tinggi, maka Menteri PAN-RB Tjahjo Kumolo memberikan penghargaan kepada Bupati Wihaji. Cukup banyak layanannya salah satu inovasinya adalah 'drive Thru' untuk SIM A dan C yang penghargaannya diberikan langsung kepada Kapolres Batang AKBP Abdul Waras dan Kasat Lantas AKP Doddy Triantoro,” kata Diah Natalisa di Mal Pelayanan Publik Kabupaten Batang, Rabu (22/7).
Lebih lanjut, Diah menegaskan, kinerja harus dimotivasi karena dari hal-hal terkecil akan muncul ide-ide yang dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.
“Tujuan utama dibuatnya MPP ini selain mengintegrasikan pelayanan dalam satu lokasi dan memberikan kemudahan kepada masyarakat, di sisi lain juga memberikan kontribusi bahwa tidak hanya Jakarta dan Surabaya yang berhasil memperbaiki layanan publik, tapi seluruh Indonesia yang sejalan dengan harapan menteri PAN-RB,” jelasnya.
Ia menambahkan, pihak KemenPAN-RB ingin melakukan transformasi pelayanan publik. Apabila pelayanan semakin baik, tentu akan meningkatkan investasi.
Sementara itu, Bupati Batang Wihaji menyampaikan, pemkab memastikan akan memberikan dukungan sepenuhnya dalam bentuk perizinan untuk berinvestasi yang cepat dan mudah, namun tetap sesuai aturan.
“Kami akan berikan pelayanan terbaik, efektif, efisien dan sederhana. Saat ini sedang kita ciptakan one stop service-nya sekali duduk semua pelayanan selesai,” ujarnya.
Bupati menerangkan, ada sejumlah perusahaan yang saat ini sedang berproses dalam melakukan perizinan untuk berinvestasi di Kabupaten Batang.
“Perusahaan itu antara lain yang berkecimpung dalam bidang farmasi dan elektronik. Diperkirakan perusahaan-perusahaan itu dapat menyerap tenaga kerja di atas 100 ribu untuk lahan seluas 4.300 hektar,” katanya.
Bupati menegaskan, agar tim tidak meninggalkan Kabupaten Batang dengan cara mengutamakan masyarakat lokal dalam pelibatannya.
“Untuk mendukung tenaga kerja yang ada, nantinya akan dibangun Politeknik dan megatronik sehingga dapat menyukseskan industri 4.0,” tegasnya.