Kasus Positif COVID-19 Manggarai Barat Bertambah Tujuh Orang

Labuan Bajo - Kepala Dinas Kesehatan Manggarai Barat Paulus Mami mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan swab dari Laboratorium Biologi Molekuler Patologi Klinik RSUD Prof WZ Johannes Kupang, Jumat (24/7), ada penambahan tujuh pasien positif COVID-19 dari pelaku perjalanan.

"Ketujuh pasien tersebut merupakan pelaku perjalanan penumpang Kapal Sangke Palangga dari Makasar yang bersandar di Labuan Bajo pada 12 Juli lalu," katanya kepada Media Center COVID-19 Manggarai Barat (Mabar), Sabtu (25/7).

Dijelaskannya, riwayat singkat ketujuh pasien tersebut yaitu pasien berinisial GPS (23), perempuan asal Lempe, Sano Nggoang disebut sebagai pasien 023.

Pasien SN (20), perempuan daei Rekas Rekas - Kempo disebut sebagai pasien 024.

Pasien SA (20), perempuan dari Rekas – Kempo disebut sebagai pasien 025.

Pasien AJ (14), laki-laki dari Rekas – Kempo disebut sebagai pasien 027.

Pasien DP (18), perempuan dari Nisar - Lembor disebut sebagai pasien 028.

Pasien OA (23), laki-lakidari Lembor - Kakor. disebut sebagai pasien 029.

Pasien AL (43), perempuan dari Datak - Welak disebut sebagai pasien 030, merupakan pasien transmisi lokal dari hasil tracing kontak erat dengan pasien positif COVOD-19 sebelumnya berinisial FA yang juga merupakan pelaku perjalanan dengan KMP Sangke Palangga dari Makasar.

"Ketujuh pasien tersebut saat ini sudah berada di Rumah Karantina yang disiapkan Pemkab Manggarai Barat dan berada dalam pemantauan Tim Surveilance Dinas Kesehatan Manggarai Barat," tegasnya.

Untuk diketahui sampai dengan saat ini total pasien positif COVID-19 di Manggarai Barat total menjadi 30 kasus, 17 diantaranya sudah dinyatakan sembuh," ujarnya.

Dia meminta kepada seluruh masyarakat yang pernah melakukan kontak langsung dengan ketujuh pasien tersebut untuk segera menghubungi petugas kesehatan terdekat agar dapat segera melakukan pemeriksaan.

"Saya mengimbau masyarakat untuk kooperatif dan mau berkerjasama membantu aparat dengan melaporkan diri dan menginformasikan riwayat kontak yang pernah dilakukan dengan ketujuh pasien tersebut," tutur Paulus Mami.