SDN 13 Karangasem Batang Mulai Pembelajaran Tatap Muka

Batang - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Batang mulai pembelajaran tatap muka untuk jenjang Sekolah Dasar (SD) mulai hari ini. Namun demikian, tidak semua SD diperbolehkan, hanya sekolah yang masuk dalam zona hijau saja yang dapat melaksanakan pembelajaran tatap muka.

Salah satu sekolah yang melaksanakan pembelajaran tatap muka adalah SD Negeri 13 Karangasem Batang yang masuk dalam zona hijau, karena Desa Karangasem Selatan tidak ada kasus positif dan ODP COVID-19.

“Untuk SD kami sebelum memulai pembelajaran tatap muka hari ini sudah melakukan sosialisasi kepada wali murid, dimana sosialisasi pembelajaran tatap muka dilakukan pada saat pembelajaran home visit dari 20 Juli 2020," kata Kepala Sekolah SD Negeri 13 Karangasem Munirah, Senin (3/8).

Dari sosialisasi, lanjutnya, kita berikan surat pernyataan untuk wali murid, yang berisi apakah wali murid setuju jika dilakukan pembelajaran tatap muka sesuai aturan Disdikbud Kabupaten Batang.

Ia menjelaskan rata-rata wali murid menyetujui surat pernyataan pelaksanaan pembelajaran tatap muka. Persentase wali murid yang setuju ada 95 persen dan yang tidak setuju hanya 5 persen. Wali murid yang tidak setuju anaknya tetap kita berikan pelajaran dengan menggunakan daring.

“Hari ini pelaksanaan pembelajaran tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan sesuai aturan yang berlaku, yakni dari masuk siswa akan di cek suhu tubuhnya di luar gerbang. Siswa yang dibolehkan masuk harus mempunyai suhu di bawah 38 derajat,“ terangnya.

Setelah itu, tambahnya, siswa harus cuci tangan sebelum masuk kelas, ruang kelas sendiri diatur sendiri dengan mengatur jarak meja dan setiap meja harus satu siswa, dan tidak lupa lagi dari rumah harus pakai masker. Wali murid juga diwajibkan mengantar dan menjemput sekolah agar kondisi siswa tetap aman.

“Pembelajaran tatap muka setiap kelas dibagi menjadi dua kelompok, kelompok satu berangkat hari senin, rabu, dan jumat dan kelompok dua berangkat hari selasa, kamis, dan sabtu. Untuk setiap kelompoknya maksimal 13 murid,” jelasnya.

Diharapkannya, orang tua juga harus tetap mengawasi aktivitas anak. Baik ketika nanti belajar tatap muka di sekolah maupun ketika pembelajaran daring di rumah. Dan pastinya harus disiplin dalam melaksanakan protokol kesehatan, baik di sekolah maupun di rumah.