Rawat Enam Pasien Positif COVID-19, RSUD Datu Beru Tetap Beri Pelayanan Kesehatan Umum

Takengon – Meskipun berstatus sebagai rumah sakit rujukan COVID-19 dan saat ini sedang merawat enam pasien terkonfimasi positif, namun Rumah Sakit Umum Daerah Datu Beru Takengon, Kabupaten Aceh Tengah, tetap memberikan pelayanan kesehatan umum kepada masyarakat.

Hal ini diungkapkan oleh oleh Direktur RSUD Datu Beru Hardi Yanis, Kamis (6/8).

Hardi mengatakan, sesuai dengan Keputusan Gubernur Aceh Nomor : 440/973/2020 tanggal 23 Maret 2020, RSUD Datu Beru sudah ditetapkan sebagai Rumah Sakit Rujukan COVID-19 untuk tiga kabupaten yaitu Aceh Tengah, Bener Meriah dan Gayo Lues.

“Sebagai rumah sakit rujukan COVID-19 kami pernah merawat PDP dari Kabupaten Bener Meriah dan ODP dari Kabupaten Gayo Lues, dan saat ini kami juga sedang menangani enam pasien terkonfirmasi positif Corona dari Kabupaten Aceh Tengah. Meski demikian fungsi pelayanan kesehatan bagi masyarakat umum juga tetap kami jalankan, karena ini memang fungsi utama,” ungkap Hardi di Takengon.

Namun dalam pemberian pelayanan kesehatan umum, pihaknya menerapkan pembatasan-pembatasan dan protokol kesehatan yang ketat, diantaranya semua tenaga medis menggunakan alat pelindung diri, antre pasien menerapkan jaga jarak, semua menggunakan masker dan tidak ada kunjungan/besuk bagi pasien rawat inap. Penerapan aturan yangketat ini diperlakukan untuk melindungi para tenaga kesehatan agar terhindar dari penularan COVID-19, karena saat ini sudah ada tiga tenaga kesehatan di rumah sakit yang sudah terpapar Corona.

“Sesuai dengan tingkatannya dan tempat bertugasnya, semua tenaga medis yang memberikan pelayanan kesehatan umum juga dilengkapi APD dan tidak ada besuk bagi pasien rawat inap, protokol kesehatan juga kami terapkan secara ketat. Ini untuk menjaga dan melindungi para tenaga kesehatan kita, karena saat ini sudah ada tiga orang tenaga medis kita yang terkonfirmasi positif dan sedang menjalani perawatan di rumah sakit ini,"lanjut Hardi.

Terkait pasien positif covid yang dirawat di rumah sakit ini, Hardi menjelaskan bahwa setelah menjalani perawatan selama tujuh hari, kondisi mereka semakin membaik.

“Ada kabar baik, kondisi enam pasien yang dirawat di rumah sakit ini kondisinya semakin membaik. Hari ini akan menjalani uji swab kedua, jika hasilnya negatif, tentunya mereka sudah bisa dinyatakan sehat dan sudah diperbolehkan pulang untuk melakukan isolasi mandiri,” sambungnya.

Hardi juga menyampaikan, meskipun nantinya ada pasien positif COVID-19 dari Kabupaten Bener Meriah dan Gayo Lues, tapi pelayanan kesehatan bagi masyarakat umum masih akan tetap dilakukan, karena pasien tersebut dirawat di ruang isolasi khusus, sehingga tidak akan terjadi kontak fisik dengan pasien umum maupun tenaga medis yang melayani pasien umum.

“Saat ini kita memang baru hanya menangani pasien positif yang berasal dari Aceh Tengah saja, tapi sebagai rumah sakit rujukan, tidak tertutup kemungkinan kami juga akan merawat pasien COVID-19 rujukan dari kabupaten tetangga, tapi juga akan tetap memberikan pelayanan kesehatan umum” pungkasnya.