Nelayan Liukang Tangaya Temukan Kapal Tongkang Terdampar di Sapuka

Pangkep - Sebuah Kapal tongkang AP Agio bersama dua orang Anak Buah Kapal (ABK) bernama Hamzah dan Lukman ditemukan nelayan terdampar di perairan di tiga mil barat daya Pulau Sarege, Sapukka Kecamatan Liukang Tangaya Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Sulsel Kamis (6/8) lalu sekitar pukul 18.00 wita.

Nelayan dari pulau Kembang Lemari yang pertama kali menemukan Kapal tongkang bersama 2 ABK nya saat hendak mencari ikan di perairan tersebut kemudian langsung melaporkan hal ini ke Polairud Polres Pangkep untuk memberikan pertolongan kepada 2 ABK yang masih ada diatas Kapal Tongkang itu lalu di evakuasi ke Mapolsek Liukang Tangaya untuk diberi pertolongan dan dimintai keterangan.

Kasi Keselamatan Berlayar Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Gresik, Capt Masri T Randa Bunga menyebutkan pihaknya telah mendapatkan laporan perihal hilangnya kapal tongkang tersebut, namun ia belum bisa memastikan faktor penyebab sehingga tali kapal tersebut bisa putus dari Kapal TB Immanuel WGSR 3

"Kami memang mendapat laporan tentang hilangnya Kapal TB Immanuel WGSR 3 penarik kapal tongkang AP GIO yang berangkat dari Pelabuhan Gresik pada 21 Juli lalu. Namun penyebab pastinya entah itu kebakaran, tenggelam atau ada faktor lainnya saya belum tahu. Kami masih menunggu perkembangan kabar dari Basarnas atau Tim SAR yang bertugas di sana," katanya.

Masri menambahkan pihaknya juga sudah mendapatkan laporan jika dua orang ABK kapal tongkang AP GIO hingga saat ini masih diamankan di Mapolsek Liukang Tangaya untuk dimintai keterangan lebih lanjut mengenai kronologis hilangnya Kapal TB Immanuel WGSR 3.

"Mereka berdua sudah diamankan Polsek Liukang Tangaya," pungkasnya.

Adapun 10 ABK Kapal TB Immanuel WGSR 3 yang hingga kini masih belum diketahui nasibnya adalah Rustam Efendi (Nahkoda), Robby Dwi Premadi (Mualim 1), Ahmad Mahfutson (mualim 2) dan Ahmad Efendi (KKM).

Kemudian Denis Taditya Ermandra (Masinis II), Bayu Santoso (masinis III), Arief Damar Jumanto (Juru mudi), Rahmad Hermawan ( juru mudi), Sahir Juana (Juru mudi) serta Medy Yosua K Sllay (juru masak). (Mcpangkajene)