Kabupaten Bone Komitmen Percepatan Pencegahan Stunting di Sulsel

Bone - Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah bersama Rektor Universitas Hasanuddin Dwia Aries Tina Pulubuhu melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Bone, Senin (2/9), dalam rangka komitmen pelaksanaan percepatan pencegahan masalah kekerdilan (stunting) pada anak di Sulsel.

Deklarasi digelar di halaman rumah dinas Bupati Bone, Jalan Petta Ponggawae, Watampone, Selasa, 3 September 2019.

Gubernur Nurdin bersama rombongan disambut Bupati Bone Fahsar M.Padjalangi, didampingi Wakil Bupati Bone Bolango Kilat Wartabone di rumah dinas Bupati Bone, Jalan Petta Ponggawae, Watampone.

Turut hadir Rektor Unhas Dwia Aries, Bupati Bone Fahsar M. Padjalangi, Bupati Wajo Amran Mahmud, Bupati Pinrang Andi Imran Hamid, dan Bupati Takalar Syamsari Kitta, Wakil Bupati Sinjai A.Kartini Ottong, dan Assisten I Muh. Sabri mewakili Pj. Wali Kota Makassar.

Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah menjelaskan, pemerintah saat ini terus berupaya mencapai target penurunan angka stunting dalam RPJMN 2015-2019 sebesar 28% pada akhir tahun 2019.

Upaya yang dilakukan adalah dengan mendorong peran dan keterlibatan pemerintah daerah, khususnya melalui program-program inisiatif . bupati/wali kota se-Indonesia telah bersepakat untuk melaksanakan dan mempercepat pencegahan stunting pada anak di wilayahnya masing-masing.

Adapun isi komitmen bersama itu antara lain, melaksanakan pertemuan daerah percepatan pencegahan stunting bersama dengan seluruh organisai perangkat daerah (OPD), camat, kepala desa dan pihak terkait lainnya.

Kemudian selanjutnya, melakukan aksi konvergensi/integrasi program dan kegiatan yang terkait dengan percepatan pencegahan stunting anak di daerah.

Melakukan pengumpulan dan publikasi data anak stunting serta program-program percepatan yang sudah dilakukan secara berkala, dan menggunakan data sebagai dasar untuk melakukan perbaikan program.

Menyusun kebijakan dan melaksanakan kampanye perubahan perilaku dan komunikasi antarpribadi untuk percepatan pencegahan stunting anak, serta meningkatkan peran desa dalam melakukan konvergensi percepatan pencegahan stunting anak di desa.