Petugas Sensus Penduduk Batang Mulai Terjun Data Warga

Batang - Setelah melalui proses seleksi yang cukup ketat hingga mengikuti rapid test, 646 petugas Sensus Penduduk (SP) 2020 dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Batang mulai terjun ke lapangan untuk mendata warga yang tersebar di 4.004 Rukun Tetangga (RT).

Sejumlah persiapan juga dilakukan, mulai dari mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) hingga menerapkan protokol kesehatan saat melakukan sensus ke rumah-rumah penduduk.

“Mereka akan langsung bertugas ke seluruh wilayah Kabupaten Batang, mulai hari ini hingga dua pekan ke depan, karena tugas ini hanya dilaksanakan selama 15 hari,” kata Kepala BPS Batang Eddy Prawoto saat ditemui di kantornya, Selasa (1/9).

Ia menerangkan, tugas ini juga didukung dengan peran aktif dari para ketua RT, sehingga mempermudah dan mempercepat petugas sensus menjalankan tugasnya.

“Masyarakat harus menyambut baik kedatangan petugas sensus. Mudah-mudahan dengan kedatangan mereka, masyarakat bisa memberikan jawaban yang jujur dan apa adanya, sehingga data ini benar-benar bermanfaat,” harapnya.

Sementara itu, Ketua RT 4/RW 9 Kelurahan Kauman, Sumaryanto menyampaikan Sensus Penduduk 2020 sangat penting karena dampaknya besar bagi Pemerintah Daerah yang semakin mudah dalam menentukan arah kebijakan untuk warganya.

“Nantinya akan lebih mengetahui kondisi dan situasi warga saya, sehingga menjadi catatan kongkret bagi Pemkab Batang,” tuturnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan, Sensus Penduduk merupakan cara paling tepat untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya di lapangan. Manfaatnya juga sangat positif bagi pembangunan Kabupaten Batang.

“Di lingkungan saya cukup padat penduduknya yang mencapai 120 Kepala Keluarga, tentunya butuh perbaikan di bidang infrastruktur seperti jalan dan saluran air,” katanya.

Ia menambahkan, sosialisasi sudah disampaikan kepada warga tentang Sensus Penduduk Online. Namun karena keterbatasan waktu, banyak warga yang melakukan secara online.

Ia berharap, adanya petugas sensus yang terjun ke lapangan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh warga yang belum sempat SP Online.

Dalam kesempatan yang sama, salah satu warga, Darsono menuturkan, ada beberapa pertanyaan yang diajukan petugas, karena belum sempat ikut SP Online.

“Saya ditanya jumlah orang yang tinggal bersama, ada anak, menantu, cucu dan istri, semuanya ada 6 orang,” jelasnya.

Dirinya tidak merasa khawatir adanya pandemi COVID-19, karena petugas sensus mengenakan APD.

“Saya tidak takut karena sudah menerapkan protokol kesehatan,” ujarnya.

Darsono mengharapkan, adanya SP 2020 ini semoga berdampak positif bagi kemajuan pembangunan Kabupaten Batang khususnya dan Indonesia umumnya.