Batang - Badan Pusat Statistik (BPS) Batang kembali menggelar “Sensus Malam” untuk memgetahui data penduduk sebenarnya. Menariknya sensus kali ini dilakukan kepada warga tuna wisma atau mereka yang tidak bertempat tinggal dan orang-orang yang terganggu jiwanya.
Sensus Malam dilakukan untuk mengetahui jumlah tuna wisma yang tidak bertempat tinggal dan tidak memiliki keluarga, khususnya yang menjadikan kawasan publik sebagai tempat tinggal.
Sensus tersebut juga melibatkan beberapa instansi terkait di antaranya Satpol PP untuk membantu pengamanan, Dinas Komunikasi dan Informatika yang mendokumentasikan serta mempublikasikannya kepada masyarakat.
“Sensus tersebut dilakukan dalam waktu semalam dengan menyisir tempat-tempat yang sering digunakan tuna wisma berteduh di malam hari, seperti ruko, pasar, terminal, pelabuhan dan lainnya,” kata Kepala BPS Batang Eddy Prawoto, usai mendampingi petugas gabungan di Jalan Jenderal Sudirman, Kabupaten Batang, Selasa (15/9).
Ia menerangkan, tuna wisma ada di antara mereka yang mampu memberikan keterangan dengan lancar, sehingga memudahkan petugas melakukan pendataan.
“Sensus bagi tuna wisma tentu sangat bermanfaat untuk mempermudah pemerintah Dderah dalam mengambil kebijakan secara makro untuk jangka panjang. Seluruh petugas diterjunkan di 15 kecamatan, sehingga datanya akan terlihat jelas dan khusus hasil penyusuran di Kota Batang petugas mendata tuna wisma berjumlah 22 orang,” jelasnya.
Sementara itu, petugas Satpol PP Wiranto mengatakan, Sensus Malam dapat dijadikan sebagai media untuk mendata jumlah tuna wisma yang sering tidur di ruko di sepanjang jalan Pantura.
“Area Kota Batang yang sering dimanfaatkan tuna wisma tidur yaitu di Jalan Gajah Mada, Sambong dan Kandeman,” tuturnya.