Demak – Tahu merupakan makanan yang mudah ditemui, selain murah dan bergizi karena terbuat dari bahan kedelai dapat disajikan dengan berbagai jenis olahan sehingga diminati masyarakat.
Salah satu industri tahu di desa Temuroso Kecamatan Guntur sudah berdiri sejak tahun 2015. Setiap harinya menghasilkan 10 drum dengan 1 kwintal kedelai, dan dipasarkan selain wilayah kecamatan guntur juga kecamatan karangawen. Puji (31) pemilik usaha ini memperkerjakan karyawan sebanyak enam orang.
Menurut Puji, usahanya semakin merosot setelah COVID-19. Produknya mengalami penurunan sehingga sekarang hanya menghasilkan 3 hingga 4 drum tahu dan hanya membutuhkan 30 kg kedelai.
"Permintaan pasar menurun serta bahan baku harganya melambung sehingga produksi tidak banyakm" katanya.
Ditambahkan saat ini tenaga kerja yang ada hanya empat orang saja, dan persaingan antar pabrik tahu membuat Puji tetap mempertahankan kualitas tahu dengan tidak memakai bahan pengawet. ( kominfo/ist/ird)