Kapuskesmas Singkawang Barat: Pengendalian PTM Perlu Peran Masyarakat

Singkawang – Kepala Puskesmas Singkawang Barat II Hendri mengungkapkan bahwa saat ini terdapat dua Penyakit Tidak Menular (PTM) yang menduduki trending cukup tinggi bagi kaum wanita yaitu kanker payudara dan kanker serviks.

Hal tersebut disampaikan pada acara Sosialisasi  Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) bagi ASN  Komunikasi dan Informatika Kota Singkawang bertempat di Ruang Rapat Diskominfo, Senin (5/10/2020).

Hendri mengatakan PTM sangat sulit disembuhkan secara total apabila kondisi penyakit sudah sampai tahap akhir, beban biaya berobat pun sangat tinggi. Oleh karena itu upaya yang terbaik adalah dengan mencegah kejadian penyakit tidak menular melalui pengendalian faktor resikonya.

“Untuk mencegah atau mengetahui sejak dini sebaiknya kita rutin melakukan dekteksi dini dengan cara melakukan pemeriksaan secara rutin, misalnya kita lakukan SADARI atau Pemeriksaan Payudara Sendiri untuk mencegah kanker payudara dan melakukan pemeriksaan secara rutin melalui IVA atau Pas Smear untuk kanker serviks” ungkap Hendri.

Melalui kegiatan deteksi dini itu, diharapkan bagi masyarakat yang sehat untuk dapat dipertahankan agar tetap sehat, dan yang beresiko diupayakan agar kondisi faktor resiko penyakit tidak menularnya dapat normal kembali.

Sementara bagi yang sudah menyandang OTM untuk mencegah komplikasi, kecacatan dan kematian dini serta meningkatkan kualitas hidup.

Hendri menerangkan, PTM dapat dicegah dengan mengendalikan faktor resikonya, antara lain hindari atau stop merokok, diet yang tidak sehat, kurang aktifitas fisik dan hindari konsumsi minuman beralkohol. Mencegah dan mengendalikan faktor risiko relatif lebih murah bila dibandingkan dengan biaya pengobatan PTM.

Upaya pengendalian PTM yang efisien dan efektif adalah pemberdayaan dan peningkatan peran serta masyarakat.

“Masyarakat diberikan motivasi, edukasi dan  bimbingan untuk ikut berpartisipasi dalam pengendalian faktor resiko PTM dengan dibekali pengetahuan dan keterampilan untuk melakukan deteksi dini, monitoring faktor resiko PTM serta tindak lanjutnya. Kegiatan ini disebut dengan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) PTM,” tegasnya.