Batang - Mencegah peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba tetap dilakukan Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Batang, meski di masa pendemi Covid-19.
Kali ini BNNK Batang berfokus menggelar tes urine dan pupil mata kepada sejumlah pelajar, namun dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan agar terhindar dari penyebaran Covid-19 di Ruang kelas, SMPN 6 Kabupaten Batang, Jumat (9/10).
Kepala BNNK Batang AKBP Windarto melalui Kepala Seksi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNNK Batang, Andi Sri Haryadi mengatakan, pandemi tidak menyurutkan langkah BNNK Batang untuk tetap melakukan berbagai upaya pencegahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika, di masyarakat khususnya di lingkungan pendidikan.
“Kita lakukan sosialisasi dan pembinaan ke sekolah dengan menerapkan disiplin protokol kesehatan. Langkah yang kami lakukan deteksi dini maupun pemeriksaan urine, untuk memberikan pemahaman tentang bahaya penyalahgunaan narkoba, sekaligus terapi kejut agar anak didik tidak menyalahgunakan obat-obatan terlarang,” bebernya.
Yang perlu diperhatikan, lanjut Andi, karena di masa pandemi, tes urine dan pupil mata tidak dilakukan kepada semua pelajar. Tetapi hanya kepada siswa-siswi tertentu sebagai sampel.
“Ini sebagai langkah antisipatif saja, dari beberapa siswa yang mendapatkan catatan negatif oleh guru Bimbingan dan Konseling (BK). Diantaranya mereka yang saat masuk sekolah dulu sering datang terlambat, membolos atau yang nakal dan sebagainya,” ungkapnya.
Dari catatan negatif guru BK tersebut, kemudian diambil sebanyak 18 anak untuk dilakukan sosialisasi oleh BNNK Batang.
“Untuk hasilnya semua pelajar dinyatakan negatif atau tidak ditemukan adanya indikasi penyalahgunaan obat-obatan terlarang,” katanya.
Sementara itu, Kepala SMPN 6 Batang, Marjiyanti mengutarakan, kehadiran BNNK Batang yang berkompeten menangani kenakalan remaja khususnya pencegahan penyalahgunaan narkotika, tentu keluarga besar SMPN 6 menyambut gembira.
“Kami terbantu untuk menangani anak supaya tidak menyalahgunakan obat-obatan terlarang. Kini kami mempunyai tambahan kekuatan karena ada yang melindungi ketika melangkah ke tengah-tengah masyarakat,” ujarnya.
Dengan kerja sama yang baik sejak lama ini, maka pihak sekolah semakin mantap dalam melakukan strategi pencegahan untuk menghambat peredaran gelap narkotika di lingkungan sekolah.
“Kami awali dari tata tertib sekolah agar anak tidak sampai menyentuh hal-hal yang berhubungan dengan narkotika. Kalau sampai ada anak yang masuk ke dalam rantai peredaran gelap narkotika, kami terapkan langkah mulai dari teguran, lalu surat panggilan hingga siswa diwajibkan membuat surat pernyataan tidak akan mengulangi tindakan yang sama,” jelasnya.
Langkah yang dilakukan pihak sekolah bertujuan untuk menimbulkan efek jera, sehingga sampai detik ini tidak menemukan anak didik yang menyalahgunakan obat-obatan terlarang.
“Selama tiga tahun saya menjabat Kepala Sekolah di sini, nyaris tidak pernah menemukan penyalahgunaan narkoba di lingkungan sekolah. Sedangkan untuk memantau anak di luar lingkungan sekolah, kami sudah bekerja sama dengan warga Kelurahan Kasepuhan, Bhabinkamtibamas Polres Batang dan Babinsa Kodim 0736/Batang hingga tokoh masyarakat untuk mengawasi jika suatu ketika ada tindakan penyalahgunaan narkotika,” tandasnya. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)