Buton - Bupati Buton La Bakry menjemput jenazah Warga Buton, La Ba’a Bin La Sa’ali (32). La Ba’a merupakan warga Desa Kamelanta, Kecamatan Kapontori, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, korban penculikan dan kontak senjata antara aparat keamanan Filipina dan kelompok bersenjata Abu Sayyaf di Kota Patikul, Provinsi Sulu
Bupati bersama rombongan menjemput langsung di Pelabuhan Penyeberangan Labuan, Buton Utara. Jenazah diterbangkan dari Bandara Manila menuju Jakarta Lewat Hongkong. Tiba di Jakarta, 10 Oktober 2020, sekitar pukul 22.50 WIB. Jenazah diterbangkan ke Kendari tiba pukul 10.30 WITA langsung diantar di Pelabuhan Amolengo Konawe Selatan selanjutnya menuju Buton lewat Pelabuhan Penyeberangan Labuan, Minggu (11/10).
Jenazah diantar Direktur Perlindungan Warga Negara Indoensia, Kementerian Luar Negeri RI, Yuda Nugraha. Turut serta dalam penjemputan itu, Wakil Bupati Buton Iis Elianti, Sekda Buton La Ode Zilfar Djafar, Kajari Buton E.R. Wiranto, Dandim 1413 Buton Letkol Inf Arif Kurniawan.
Rombongan Bupati Buton yang mengiringi mobil jenazah tiba di rumah duka, sekitar pukul 17.03 WITA. Setelah Jenazah diserahkan pada pihak keluarga, kakak kandung Korban, Wa Naya (39). Setelahnya jenazah dishalatkan dan dimakamkan di Pekuburan Umum Desa Kamelanta.
La Siharu, Keluarga Korban, menyampaikan terima kasih pada pihak Kementerian Luar Negeri RI dan Bupati Buton La Bakry, serta pihak terkait yang telah berupaya untuk memulangkan ke tanah air.
“Kepulangan jenazah di kampung halaman, merupakan kesyukuran bagi kami keluarga La Ba’a. Untuk itu terima kasih banyak kami haturkan pada pihak pemeirntah pusat dan bupati Buton yang telah berupaya melakukan lobi-lobi ke pusat untuk penyelematan sandera termasuk pemulangan jenazah,” katanya.
Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia, Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha mengatakan, La Ba’a merupakan salah seorang dari lima warga negera Indonesia yang diculik Kelompok Abu Sayaaf di perairan Filipina pada 16 Januari 2020
“Sejak kejadian tersebut, pemerintah pusat termasuk perwakilan RI di Manila dan Konsulat Jenderal di Tawao, Malaysia berupaya semaksimal mungkin untuk membebaskan saudara-saudara kita. Upaya yang dilakukan melalui koordinasi dengan aparat dan otoritas di Philipina. Namun Allah berkehendak lain. Pada kontak senjata yang terjadi antara Aparat Militer Philipina dan Kelompok Abu Sayyaf, La Ba’a ditemukan dalam kondisi tak bernyawa,” kata Judha Nugraha.
Atas kejadian itu, lanjut Judha, pihak Kementerian Luar Negeri menyampaikan duka cita yang sangat mendalam pada pihak keluarga atas kejaidan tersebut. l
“Kami yakin almarhum meninggal dalam kedaan syahid. Karena almarhum diculik dan meninggal pada saat sedang berikhitiar mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya,” katanya.
Dikatakannya, ketika pihak Kemenlu mendapat konfirmasi dari pihak keluraga La Ba’a, pemerintah berupaya untuk memulangkan jenazah. Meskipun tidak mudah sebab jenazah ditemukan di bagian selatan Philipina dan ditengah situasi pandemi Covid 19 yang sangat membatasi pergerakan pihak pemeirntah RI.
“Berkat dukungan Bupati Buton, Jenazah dapat dipulangkan meskipun berbagai tantangan, terbatasnya transportasi di tengah pandemi COVID-19. Tapi kita upayakan semaksimal mungkin memulangkan jenazah sampai di rumah duka,” katanya.
Judha juga mengatakan pihaknya bekerja dengan otoritas Philipina terus berupaya untuk membebaskan 4 sandera yang lain.
“Untuk langkah pencegahan, kiranya bagi warga negara Indoensia yang ingin bekerja di luar negeri dapat melakuka cara dengan yang aman sehingga dapat diberikan pelayanan yang maksimal,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Buton La Bakry, atas nama pribadi dan Pemkab Buton menyampaikan duka yang mendalam bagi pihak keluarga La Ba’a.
“Kami juga menyampaikan terima kasih, pada pihak pemerintah pusat yang telah berupaya memulangkan Jenazah di kampung halamannya,” kata bupati Buton.
Politisi Golkra ini mengatakan sejak Januari lalu, Pihak Pemkab Buton telah melakukan kordinasi dengan pihak Kemenlu RI. Setelah mendengar kabar 5 warga RI disandera Kelompok Abu Sayyaf dan salah satunya adalah warga Buton yang berdomisiili di Kecamatan Kapontori, bupati Buton terus berkoordinasi dengan Direktur Perlindungan Warga Negara Indoensia, Kementerian Luar Negeri RI, Yuda Nugraha untuk semaksimal mungkin para sendera bisa kembali ke tanah air dan berkumpul dengan keluarga, akan tetapi Allah berkehendak lain
“Insya Allah, La Ba’a meninggal dalam keaadaan mati syahid. Karena orang yang berupaya mencari nafkah untuk keluarga sama dengan berjuang di jalan Allah SWT,” katanya.
Bupati Buton juga mengimbau warga yang bekerja di luar negeri untuk mengiktui peraturan dan perudangan yang belaku sehingga lebih muda dikontrol. Mudah-mudahan pada masa yang akan datang bukan hanya di Buton tetapi di seluruh Indoensia tidak ada lagi kejadian yang baru saja menimpa keluarga kita.
“Dari peristiwa ini kita petik hikmahnya, sebaiknya seluruh tenaga kerja Indonesia yang bekerja di lura negeri menggunakan jalur resmi, sehingga mudah terpantau oleh pemerintah,” pungkasnya.