Pemkab Pringsewu dan Forkopimda Rakor Bahas Maraknya Demo Omnibus Law

Pringsewu - Pemerintah Kabupaten Pringsewu dan forkopimda menggelar rapat koordinasi terkait antisipasi seruan demonstrasi Omnibus Law di Istana Presiden, di Aula Brata Sewu Polres Pringsewu, Selasa (13/10).

Rapat tersebut dipimpin oleh Kapolres Pringsewu AKBP Hamid Andri Soemantri, didampingi oleh Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Andi Wijaya, dan turut diikuti oleh jajaran Polres Pringsewu, Perwakilan dari Kodim 0424/Tanggamus, jajaran Pemkab Pringsewu, para kepala perguruan tinggi di beserta kepala MKKS SMA dan SMK setempat.

Kapolres Pringsewu AKBP Hamid Andri Soemantri menjelaskan bahwa rakor ini digelar terkait maraknya aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law yang terjadi akhir-akhir ini yang dilakukan oleh sejumlah elemen/organisasi. Bahkan sangat disayangkan terdapat sejumlah pelajar SMA/SMK hingga SMP yang ikut-ikutan berdemo.

Maka dari itu, Kapolres Pringsewu AKBP Hamid Andri Soemantri mengajak semua pihak untuk bersama-sama memberikan pemahaman dan pengawasan kepada anak-anak, baik itu di kampus maupun sekolah, karena mereoa kelak akan menjadi generasi penerus bangsa.

"Saya kapolres Pringsewu, bersama fandim 0424/Tanggamus dan Pemerintah Kabupaten Pringsewu mengajak kepada semua pihak untuk menjaga stabilitas keamanan, ketertiban dan kenyamanan di Kabupaten Pringsewu yang kita cintai ini. Karena itu semua akan tercipta jika kita bersama-sama dari semua pihak ikut berperan dibdalamnya. Dan berharap kedepannya Kabupaten Pringsewu akan semakin maju, aman dan tertib," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Andi Wijaya menyetujui apa yang telah disampaikan oleh kapolres Pringsewu, bahwa keselamatan dan kesejahteraan bagi rakyat adalah yang paling utama.

"Terkait dengan demo yang dilakukan mengenai Omnibus Law, ada baiknya kita temui dan fasilitasi apa yang menjadi tuntutan aspirasi mereka di forum diskusi, jadi tidak perlu turun ke jalan. Dan apabila ada yang masih tetap melakukan demo di jalan, maka harus dilakukan dengan tertib, santun dan tidak melakukan tindakan yang anarkis," ujarnya.