Desa Sumber Agung Kubu Raya Wakili Kalbar Ikuti Program Desa Brilian

Kubu Raya - Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, boleh berbangga, karena Desa Sumber Agung, Kecamatan Batu Ampar, terpilih dalam seleksi 125 Desa Brilian yang diikuti seluruh desa se-Indonesia.

Selain itu desa yang berbatasan langsung dengan Desa Sponti Jaya, Kabupaten Kayong Utara itu merupakan satu diantara 2.031 desa di Kalbar yang mengikuti program ini.

Kepala Desa Sumber Agung Arifin Noor Aziz mengatakan, program desa brilian ini merupakan kerjasama Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan pihak-pihak yang men-suport kegiatan ini.

Pihaknya juga sangat berterima kasih dan merasa bangga, karena sebagai mewakili desa-desa di Kabupaten Kubu Raya dan provinsi Kalbar bisa duduk bersama dan disandingkan dengan desa-desa yang ada di pulau Jawa yang notabene semua fasilitas sarana dan prasarananya sudah sangat maju. Namun pihaknya tetap amanah, bertanggungjawab, dan hasil progres dari program ini juga tidak terlepas dari peran semua pihak.

“Dengan memiliki kekurangan dan keterbatasan yang dimiliki desa-desa di Kabupaten termuda di Kalbar itu, bukan menjadi halangan bagi kita untuk bisa berprestasi, terobosan, inovasi maupun lompatan-lompatan. Justru dengan memiliki kekurangan itu akan muncul sebuah potensi yang bisa kita kembangkan dan semua ini diperlukan sinergisitas atau kalau kata Pak Bupati Muda Mahendrawan istilahnya kepong bakol antara Pemkab Kubu Raya dan Pemprov Kalbar untuk mengangkat potensi desa dengan memberikan pelayanan dan perhatian lebih kepada desa-desa di 12 Kabupaten yang ada Kalbar ini," kata Kepala Desa Sumber Agung Arifin Noor Aziz., saat dihubungi, Minggu (18/10)..

Arifin menambahkan, Pemerintah Desa Sumber Agung akan menyiapkan diri mengikuti program Desa Brilian dari BRI dan Kemendes PDTT untuk menjadi Desa Tanggap, Tangguh, dan Inovatif. Dalam program inkubasi ini akan dilakukan penilaian terhadap 125 desa yang sudah lolos seleksi untuk diberi Apresiasi terhadap 10 desa dan hal ini sejalan dengan Konsep Desa Brilian.

“Adapun kriteria penilaian Desa Brilian itu diantaranya, pengembangan ekonomi lokal melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), Inovasi Program Brilian, Digitalisasi Pemasaran dan Keuangan, Sustainability/keberlanjutan, Partisipasi dalam mengikuti program. Selanjutnya, diharapkan ada peningkatan nyata dari aspek-aspek tersebut, di Desa peserta program inkubasi. Kita yakin, kebangkitan ekonomi Indonesia dari Desa, akan terwujud Desa Brilian, Desa yang tanggap, tangguh dan penuh inovasi," ujarnya.

Kepala desa yang pernah menjadi narasumber dalam kegiatan Aksi Nasional Pencegahan Korupsi (ANPK) bersama Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan yang digelar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Oktober 2020 itu menuturkan, Pemerintah Desa Sumber Agung dengan segala kekuatan dan daya upaya desa akan berusaha untuk bangkit guna menuju kemandirian, kamarena untuk mewujudkan itu diperlukan peran serta Semua pihak (kepong bakol), dan bukan hanya tanggung jawab Pemerintah Desa sebagai aktor utama.

“Konsep Pembangunan Desa harus berdasar pada asas perencanaan yang baik, pelaksanaan yang baik, terfokus, terukur dan paling utama asas manfaat. Yang mana semua itu diperlukan sinkronisasi perencanaan pembangunan antara desa, kabupaten, provinsi maupun pusat, karena masih banyak pekerjaan rumah dalam hal Pembangunan Desa yang harus kita selesaikan bersama-sama," tuturnya.

Arifin menjelaskan, pihaknya juga telah mempersiapkan sesuatu yang akan dilakukan sesuai kriteria yang menjadi dasar penilaian itu mulai dari perencanaan, peningkatan ekonomi desa melalui BUMDes dengan memperbaiki seluruh administrasi baik itu Rancangan Pembangunan Jangka Panjang Desa (RPJMDes), Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) 2020 dan 2021, serta perencanaan yang jelas, baik, terukur, terarah, terfokus dan memiliki asas kebermanfaatan bagi masyarakat desa.

“Selain itu, kami juga akan menyiapkan sumber daya manusia terutama untuk perangkat di desa agar lebih giat dan fokus dalam kegiatan ini. Karena kegiatan ini bukan untuk saling bersaing, tapi kita harus bisa sejajar dengan desa-desa yang ada di pulau Jawa," jelasnya.

Ditemui terpisah, Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengaku optimistis karena Desa Sumber Agung telah banyak melakukan inovasi-inovasi dan kreativitas dalam mengelola BUMDes nya maupun potensi sumber daya alam, sumber daya manusianya dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Kayong Utara yang jaraknya sangat jauh serta keterbatasan akses listrik dan jaringan telokomunikasi, tapi bisa dengan berbagai inovasi dan tata kelola dalam proses kebijakan pengelolaan keuangan.

“Namun yang paling penting dan utama ialah Desa Sumber Agung memahami bagiamana cara-cara melakukan musyawarah, menggerakan pemudanya, dan menggerakan semua elemen masyarakat di desa, termasuk perempuan dan para pemudanya. Semua itu kita kembali pada jiwa kepemimpin di desa itu (leadership) yang bisa menggerakan dan membuat sesuatu yang tidak mau menjadi mau dan yang tidak mampu menjadi mampu," ucapnya.

Orang nomor satu di Kubu Raya itu menilai, cara penilaian untuk menentukan desa bisa mengikuti program Desa Brilian yang dilakukan Kementrian Desa ini sudah sangat baik, karena yang dilihat adalah sebuah proses dan keputusan, kebijakan dan implementasi. Jadi bukan sekedar hanya dilihat segi aset dan pendapatan desanya. Karena potensi desa-desa di Indonesia itu kan berbeda-beda. Jadi kalau kita melihat, Desa Brilian ini justru desa-desa yang aksesnya sangat jauh. Namun desa-desa itu bisa melakukan cara-cara yang luar biasa. Seperti desa-desa di Kubu Raya yang telah menerapkan Cash Management System (CMS), Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) online dan tata kelolah BUMDes-nya bisa di manage dengan profesional.

“Sesuai dengan spirite kita ‘Dari Kubu Raya Untuk Indonesia’ dan ‘Menanjak’ kita optimis, Sumber Agung akan mampu dan bisa mewakili Kubu Raya dan Kalbar. Semua ini merupakan representasi bahwa Kubu Raya memiliki model dan cara menggerakan serta linier apa yang telah menjadi kebijakan Kabupaten. Artinya untuk masalah tata kelola desa itu, Alhamdulillah sudah bisa kita lakukan dengan transparan dan akuntabel. Apalagi Kades Sumber Agung juga ikut kita sebagai panelis narasumber pada kegiatan Aksi Nasional Pencegahan Korupsi (ANPK) beberapa waktu lalu," pungkasnya.