Jadi Zona Kuning, Kasus COVID-19 Pertama Ditemukan di Natuna

Natuna - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Natuna menyatakan seorang pasien meninggal berinisial Z yang sempat diisolasi di RSUD Natuna menjadi pasien pertama positif COVID-19 di wilayah tersebut.

Berdasarkan hasil tes swab yang baru keluar pada Minggu (18/10) malam, sehingga otomatis Natuna masuk kategori zona kuning dari sebelumnya berstatus zona hijau penyebaran COVID-19

Hal tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Penanganan COVID-19 Natuna Hikmat Aliansyah saat menggelar konferensi pers bersama awak media pada Senin (19/10).

Hikmat menjelaskan mengenai kronologi Tn. Z yang akhirnya diketahui terpapar COVID-19. Ia menjelaskan, Z datang berobat ke RSUD Natuna pada Rabu (14/10) malam dengan keluhan batuk pilek dan sesak nafas. Berdasarkan hkeluhan itu, petugas kesehatan langsung bertindak yakni melakukan rapid test dan hasilnya adalah reaktif.

"Selanjutnya dilakukan rontgen dan terlihat adanya pneumonia pada paru-parunya," ujar Hikmat.

Hikmat mengatakan, petugas berencana melakukan swab pada Jumat (17/10), namun yang bersangkutan terlanjur meninggal dunia," ujar Hikmat .

"Namun tetap dilakukan swab dan tetap dikirimkan sebagai antisipasi petugas juga sudah melakukan pemakaman secara protokol COVID-19. Yang mana setelah jenazah dimandikan tidak ada lagi kontak dengan keluarga, dimasukan dalam peti dan dimakamkan," lanjutnya.

Hikmat mengatakan, dengan berat hati Satgas COVID-19 Natuna mengumumkan kasus COVID-19 pertama di Natuna.

"Status Natuna bergeser menjadi kuning, tidak lagi hijau, namun jika kasusnya tidak berkembang bisa kembali ke zona hijau, kita doakan saja," harap Hikmat.

Mengenai kenyataan tersebut, langkah selanjutnya yang diambil oleh Satgas COVID-19 adalah akan mentracing keluarga dan orang-orang yang kemungkinan melakukan kontak kepada Tn Z dan melakukan rapid test, dan jika reaktif akan dilanjutkan dengan swab.

Ditanyakan mengenai kesiapan Natuna menghadapi COVID-19 kedepannya, Hikmat mengatakan bahwa pihaknya menyatakan siap, meskipun fasilitas di RSUD masih memiliki keterbatasan.

"Ya harus siap, kalau fasilitas RSUD memang masih ada keterbatasan, namun kalau ada pasien tetap harus dirawat, kalau memang perlu dirujuk baru kita rujuk," jelas Hikmat.