Bupati Kubu Raya Minta Mahasiswa Punya Tanggung Jawab Terhadap Kaum Kurang Terdidik

Kubu Raya - Mahasiswa Institut Keguruan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (IKIP PGRI) Pontianak kembali mengikuti kegiatan magang 3 tahun akademik 2020/2021 yang tersebar pada 9 kecamatan di Kabupaten Kubu Raya.

Penyerahan mahasiswa yang mengikuti magang 3 itu diserahkan langsung oleh Wakil Rektor II IKIP PGRI Pontianak Muhammad Firdaus kepada Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan.

Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan menilai, mahasiswa merupakan akses untuk memperketat kaum terdidik. Untuk itu mahasiswa harus bisa mengajak dan menggerakan orang yang ada di sekitarnya dari yang tidak mau menjadi mau, yang tidak mampu menjadi mampu dan dari yang tidak tahu menjadi tahu. Hal inilah yang harus ditancapkan setiap mahasiswa, karena mahasiswa harus memiliki masa depan dan cara memiliki masa depan adalah bahagiakanlah semua orang.

“Caranya? Apa yang kita punya dan kita mampu untuk bagaimana menggerakkan orang. Semua ini adalah prinsip dasar yang harus dimiliki mahasiswa. Sebagai kaum terdidik, tentu mahasiswa juga harus bertanggung jawab terhadap kaum yang kurang terdidik. Untuk itu, mahasiswa harus berada di garis depan terhadap kaum yang kurang terdidik," kata Bupati Muda Mahendrawan, saat menyampaikan sambutan penerimaan mahasiswa magang 3 di aula kantor Bupati, Senin (19/10).

Bupati menyampaikan, dalam menghadapi bonus demografi (komposisi jumlah penduduk yang berusia produktif lebih besar dibandingkan dengan jumlah penduduk usia tidak produktif), tentu semuanya harus mengetahui, bahwasanya posisi generasi muda sangat penting sekali untuk bisa memperketat dalam menghadapi era yang serba digital yang sudah memasuki 5.0 yang memiliki kecepatan cukup tinggi. Untuk itu diperlukan gerak dan pengetahuan yang cepat pula.

“Kalau kita kalah cepat, sedangkan orang lain lebih cepat dari kita, maka kita akan dikepung dengan berbagai masalah yang terakumulasi. Sehingga menimbulkan keresahan, kecemasan dan tidak memiliki kebahagiaan. Makanya visi Kubu Raya itu bahagia dulu yang pertama. Kenapa Kubu Raya menancapkan visi bahagia, karena saat ini sudah memasuki era tanpa batas negara. Kondisi itu akan tampak lebih dekat lagi jika kita menggunakan jaringan internet sebagai kebutuhan dasar dan itu suka tidak suka harus kita hadapi, tapi harus kita sikapinya dengan cara bijak dan kita siasati dengan mencari cara kreatif untuk bisa membumikan itu agar menjadi sesuatu yang memiliki dampak manfaatnya," ucapnya.

Muda menjelaskan, apapun jurusan dan prodi yang mahasiswa tekuni saat ini, haruslah bisa membahagiakan orang banyak melalui membuka fikiran, wawasan dan inspirasi. Untuk itu mahasiswa juga harus mampu menjadi inspirator di tengah-tengah masyarakat dan di semua lingkungan di mana mahasiswa itu berada.

“Jadilah penggerak insiatif kita, dengan tetap mengedepankan etika maupun fokus kita dan jangan hanya menghabiskan hal yang remeh-temeh. Mengingat saat ini zamannya sudah serba cepat dan tentulah kita harus bisa lebih efektif dalam menghadapi tantangan zaman ini," ajaknya.

Sementara itu, Wakil Rektor II IKIP PGRI Pontianak Muhammad Firdaus mengatakan, untuk tahun akademik 2020/2021 IKIP PGRI Pontianak menyerahkan 93 mahasiswa-mahasiswi yang terdiri dari 10 program studi (prodi) yang akan ditempatkan di sejumlah sekolah di Kabupaten Kubu Raya yang tersebar di 9 Kecamatan selama dua bulan dan dilanjutkan dengan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM).

“Program magang 3 ini memang sudah terformat dari IKIP PGRI pusat, yang mana mahasiswa yang berasal dari Kubu Raya kita kembalikan lagi ke Kubu Raya, begitu dengan kabupaten/kota lainnya di Kalbar. Tentunya mahasiswa magang yang kita serahkan hari ini semuanya merupakan mahasiswa asli Kabupaten Kubu Raya," kata Wakil Rektor II IKIP PGRI Pontianak Muhammad Firdaus.

Firdaus menambahkan, berdasarkan kuota dari masing-masing kecamatan, minimal satu kecamatan 5 mahasiswa yang akan magang. Dirinya mencotohkan, jika di Kecamatan Terentang dan Kecamatan Batu Ampar ada lima mahasiswa asli Terentang dan Batu Ampar, maka akan ditempatkan di kecamatan itu. Namun jika jumlah mahasiswa kurang dari lima dari kecamatan itu, maka kita akan gabungkan dengan kecamatan terdekat yang mahasiswanya lebih dari lima orang di satu kecamatan.

“Magang 3 ini sebenarnya proses belajar mengajar di dalam kelas, karena adanya pandemi Covid-19, maka kegiatan magang ini tergantung dari pihak sekolah dan dilakukan secara virtual. Untuk mekanismenya, akan diatur dari pihak sekolah melalui guru pamong, baik melalui virtual, luring maupun daring," ujarnya.

Firdaus menuturkan, penempatan mahasiswa magang ini akan dilakukan di SMP, SMA dan SMK sederajat, sesuai dengan kurikulum KNI yang telah ditentukan. Untuk di Kubu Raya sendiri IKIP PGRI tidak menempatkan mahasiswanya magang di Madrasah Tsanawiyah maupun Aliyah, namun untuk daerah lainnya ada yang sudah ditempatkan.

“Untuk KKMnya akan kita tempatkan di empat Kecamatan di Kabupaten Kubu Raya, untuk wilayahnya, kita masih menunggu dan berkoordinasi dengan Pemkab Kubu Raya," paparnya.