Wali Kota Madiun Ajak Masyarakat Perbanyak Doa Usir COVID-19

Madiun – Wali Kota Madiun Maidi menghadiri shalat Maghrib berjamaah di Masjid At Taqwa, Kelurahan Klegen, Selasa (10/11).

Wali Kota Maidi mengajak masyarakat untuk senantiasa meningkatkan keimanan serta memanjatkan doa agar pandemi COVID-19 segera berlalu.

"COVID-19 ini sudah menyusahkan banyak orang. Orang sama orang tidak boleh saling berkumpul. Berkomunikasi harus jaga jarak. Mari kita terus berdoa agar COVID-19 ini segera pergi," kata Maidi.

Padahal, kata wali kota, banyak kegiatan bernuanasa religi skala nasional yang sudah dijadwalkan di Kota Madiun di antaranya, Habib Syech, mafia salawat Gus Ali Gondrong, Nissa Sabyan, hingga Cak Nun. Namun, semua kegiatan tersebut terpaksa dibatalkan. Selain itu, Kota Pendekar juga punya event skala internasional, yakni, pencak silat satu bulan penuh di alun-alun.

"Untuk pendidikan sekarang juga pakai daring biarpun mulai kita uji coba sebagian tatap muka di kelas. Kita tidak pernah tahu akan ada COVID-19. Untungnya, dua tahun lalu saya bersama ibu wakil memprogramkan laptop dan wifi. Program itu sangat dibutuhkan saat ini," jelasnya.

Semua upaya, lanjutnya, telah dikerahkan untuk melawan COVID-19. Maidi menyebut perang itu belum usai dan jangan sampai menyerah. Upaya dan doa tersebut dinilai cukup berhasil dalam melawan COVID-19.

Kota Madiun, kata wali kota, berada di urutan 37 dari 38 kota/kabupaten di Jawa Timur. Sedang, dari 9 kota, Kota Madiun pada peringkat paling bawah. Artinya, kasus COVID-19 di Madiun paling sedikit dibanding kota lain di Jawa Timur.

"Dari penanganan yang baik ini, kita dapat DID Rp14,9 miliar. Anggaran ini untuk penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi," ungkapnya.

Anggaran tersebut juga digunakan untuk pembangunan di tingkat kelurahan. Pemerintah Kota Madiun menggelontorkan Rp261 juta tiap kelurahan untuk peningkatan perekonomian lokal. Karenanya, muncul program Lapak UMKM di tiap kelurahan.

Pembangunan, kata wali kota, tidak hanya di bagian tengah. Pelaku UMKM tidak harus berbondong-bondong ke tengah kota. Namun, cukup di kelurahan masing-masing melalui program Lapak UMKM tersebut.

"Lapak UMKM ini kita koneksikan dengan jalur sepeda wisata. Tidak perlu cari pembeli, kita datangkan pembeli dari wisata gowes ini," terangnya.