Pemkab Grobogan Gelar Rapat Koordinasi Pupuk Bersubsidi

Grobogan - Dinas Pertanian Grobogan menggelar rapat koordinasi pupuk bersubsidi, Rabu (11/11).

Rakor yang dilangsungkan di aula kantor dinas pertanian tersebut dipimpin Pjs Bupati Grobogan Haerudin.

Pjs Bupati Grobogan Haerudin mengungkapkan pupuk bersubsidi adalah barang dalam pengawasan yang pengadaan dan penyalurannya mendapat subsidi dari pemerintah.

Untuk itu, agar subsidi tepat pada sasaran, dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengeluarkan rekomendasi stranas pencegahan korupsi untuk perbaikan tata kelola subsidi pupuk antara lain mewajibkan penggunaan kartu tani sebagai satu-satunya alat penebusan pupuk bersubsidi oleh petani termasuk di dalamnya optimalisasi distribusi kartu tani dan penataan mesin Electronic Data Capture (EDC) di seluruh Indonesia, dan penggunaan Dashboard Bank penggunaan kartu tani sebagai pembayaran pupuk bersubsidi kepada Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC).

Haerudin meminta agar semua pihak bersama-sama untuk membantu petani agar dapat dengan mudah mendapatkan alokasi pupuk bersubsidi sehingga tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dan bisa memanen hasilnya. Ia meminta para pihak yang terkait dan berperan bisa membantu secara maksimal sehingga bila peraturan diterapkan maka para petani tidak akan saling menyalahkan.

"Pada kesempatan yang baik ini, saya mengucapkan banyak terima kasih pada Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) yang telah bekerja keras membantu dan mendampingi petani dan kelompok tani dalam menyusun RDKK dan memasukan dalam sistem e-RDKK, sehingga petani bisa mendapatkan alokasi pupuk bersubsidi.

Perbaikan dan penyempurnaan data perlu dilakukan dengan berkomunikasi dan koordinasi sama pihak pemerintahan desa,” katanya.

Menurutnya, Kabupaten Grobogan sebagai salah satu daerah penyangga pangan Nasional dan Jawa Tengah, maka sektor pertanian merupakan sektor primer dan sebagai mata pencaharian sebagian penduduk. Sehingga peningkatan produksi merupakan sasaran dan tujuan utama petani dalam bercocok tanam dan bertani, agar dapat memenuhi kebutuhan baik pangan dan kebutuhan lainnya.

Dijelaskan, ketersediaan dan keterjangkauan sarana produksi khususnya pupuk merupakan salah satu faktor utama yang berpengaruh dalam peningkatan produksi pertanian. Untuk itu, dalam upaya intensifikasi, pupuk berperan berkenaan dengan penggunaan bibit unggul yang perlu diimbangi dengan asupan hara yang cukup.

Dalam upaya ekstensifikasi, pupuk diperlukan untuk peningkatan produktivitas lahan agar tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. (Ariyati/GemaBersemi)