Batang - Bupati Batang Wihaji meminta peran pengurus Rukun Tangga (RT) dioptimalkan agar program Zero COVID-19 bisa sukses.
Wihaji mengatakan, agar warga yang terindikasi penularan COVID-19 untuk dilakukan swab, karena Pemkab Batang memiliki program swab gratis yang dilaksanakan setiap Kamis.
"Harapan swab, tracing dan tracking harapannya dapat mengurangi penyebaran wabah COVID-19, dan peran RT bisa melokalisir warganya yang terkonfirmasi dengan status Orang Tanpa Gejala untuk melakukan isolasi mandiri," kata Bupati Batang Wihaji saat sosialisasi Organisasi Kemasyarakatan di Pendopo Kabupaten Batang, Senin (16/11).
Wihaji mengatakan, Pemkab Batang tidak hanya menyuruh isolasi, tetapi juga beri bantuan sebesar Rp1 juta sebagai ganti selama 14 hari dan bantuan paket sembako.
"Sampai saat ini perkembangan COVID-19 di Batang sebanyak 810 orang, terkonfirmasi positif hari ini ada 14 orang, sembuh hari ini ada 3 orang, dirawat di rumah sakit 44 orang, isolasi mandiri 130 orang, sembuh 588 orang, meninggal dunia 48 orang," jelasnya.
Wihaji menambahkan, kita tidak boleh memandang negatif warga yang terkena COVID-19, tetapi harus didukung kepada warga yang terkonfirmasi positif agar diberikan kesembuhan.
"Berharap Perkumpulan Pengurus Rukuh Tetangga (PPRT) dapat membantu Bupati dalam program pencegahan, karena PPRT yang mengetahui suasana kebatinan warganya yang paling mengetahui dengan program Jogo Tonggo," terangnya.
Sementara, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Batang, Rusmanto menjelaskan, kegiatan sosialisi tersebut sebagai upaya konstruktif dalam membangun kembali peran Ormas sesuai bidangnya dalam rangka penguatan persatuan dan kesatuan bangsa.
"Kegiatan ini yang dihadiri dari perwakilan Pengurus RT ini sebagai tempat untuk menyatukan pendapat, mencari solusi atas permasalahan yang berkaitan dengan Organisasi Kemasyarakatan," katanya.
Ia juga mrnambahkan, sosialisasi untuk menambah pengetahuan terutama dalam hal pendirian dan pengelolaan organisasi kemasyarakatan.