DPRD Tanah Datar Gelar Paripurna Pandangan Fraksi Terhadap Nota Penjelasan RAPBD 2020

Tanah Datar - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tanah Datar, Sumatera Barat, kembali menggelar Rapat Paripurna Pembicaraan Tingkat I Sesi II dengan agenda Pandangan Umum Fraksi-fraksi DPRD terhadap Nota Penjelasan Bupati Tanah Datar kepada Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Tentang APBD Tahun Anggaran 2020, di ruang sidang utama DPRD setempat, Kamis (14/11).

Sidang dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD Tanah Datar Anton Yondra didampingi Wakil Ketua Saidani dan dihadiri Sekda Irwandi, Staf Ahli Bupati, Kepala OPD, Kabag, Camat dan undangan lainnya. Turut menyusul kemudian, Wakil Bupati Tanah Datar Zuldafri Darma.

Dalam penyampaian pemandangan umumnya, juru bicara masing-masing fraksi menyampaikan berbagai masukan, saran dan kritikan serta pertanyaan tentang berbagai persoalan dan permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat.

Seperti pemandangan umum Fraksi Perjuangan Golkar yang disampaikan Dedi Irawan, fraksinya menyoroti masalah dana hibah dan bantuan sosial.

"Perlu diingatkan, bansos dan hibah yang disalurkan kepada masyarakat jangan lah atas nama individu ataupun golongan, namun memang murni untuk masyarakat dari pemerintah. Hal ini terkait Tanah Datar akan memasuki tahun politik," ujarnya.

Senada hal itu, Fraksi Hanura yang disampaikan juru bicaranya M. Haikal mempertanyakan dana belanja hibah dan bansos pada Ranperda yang telah disampaikan pada rapat paripurna sesi I lalu.

"Terjadi peningkatan cukup tinggi pada anggaran bansos yakni Rp6,424 miliar lebih, belanja hibah Rp36,125 Miliar. Apakah belanja ini telah terpenuhi anggaran untuk urusan pemerintahan yang bersifat wajib, baik yang menyangkut pelayanan dasar maupun yang bukan pelayanan dasar dan pilihan, sesuai dengan kewenangan daerah," katanya.

Sementara itu, Fraksi Demokrat juru bicara Syafril mengangkat permasalahan tentang dana yang digunakan untuk pembenahan objek wisata Istano Basa Pagaruyung.

"Kami melihat pembenahan objek wisata unggulan di Tanah Datar yakni Istano Basa cukup banyak yang bertujuan untuk meningkatkan jumlah kunjungan, namun ternyata Pendapatan Asli Daerah (PAD) selalu menurun dari tahun ke tahun, ada apa ini?" tanyanya.

Kemudian, sidang dilanjutkan dengan penyampaian pemandangan fraksi-fraksi, dari Fraksi PAN oleh Jubir Zulli Rustam, Jubir Syafril (F-Demokrat) Abu Bakar (F-PKS), Zulfa Hutri (F-Gerindra), Zulhadi (F-PPP), serta Adrijinil Simabura (F-NasDem).

Dalam pemandangan fraksi yang disampaikan pada umumnya juga mempertanyakan jumlah hasil pendapatan pajak rumak makan dan restoran serta hotel, pelaksanaan Indonesia Teacher Milenial Festival, serta beberapa permasalahan lainnya.

Selepas sidang, Wabup Zuldafri Darma kepada humas menyampaikan, semua saran, kritik dan masukan yang disampaikan anggota DPRD akan segera ditindaklanjuti.

"Apa yang disampaikan fraksi DPRD melalui Pemandangan Umum tentang Ranperda APBD Tahun Anggaran 2020 sudah menjadi catatan bagi kita di pemerintah daerah yang akan tindaklanjuti oleh tim. Karena itu saya minta tim bekerja keras untuk melaksanakannya, sehingga visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati pada 2020 bisa dicapai," harapnya.