Kabupaten Pringsewu Gelar Webinar "Vaksin Aman Masyarakat Sehat"

Pringsewu - Pemerintah Kabupaten Pringsewu melalui Dinas Komunikasi dan Informatika menggelar acara Webinar dengan tema “Vaksin Aman, Masyarakat Sehat”, Selasa (24/11).

Kegiatan ini merupakan hasil kerjasama antara Dinas Kominfo Pringsewu dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia serta Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN).

Peserta dari kegiatan webinar ini yakni Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan, Ketua Tim Penggerak PKK Pekon, Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Kabupaten Pringsewu, dan beberapa peserta yang berasal dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Ada 2 orang narasumber dalam kegiatan webinar ini, yakni Kepala Dinas Kominfo Samsir Kasim dan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Hadi Mochtarom.

Dalam paparannya Samsir Kasim menjelaskan tentang bagaimana cara mendapatkan informasi tentang Covid-19 yang benar.

“Jika ingin memperoleh informasi tentang perkembangan Covid-19 di Kabupaten Pringsewu, dapat diperoleh melalui kanal- kanal media informasi resmi milik Pemda Pringsewu seperti Website, Facebook, Instagram, Twitter, dan Saluran Youtube. Selain itu kita harus selalu menerapkan 3M (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak) dan 3T (Testing, Tracing, Treatment) serta senantiasa menerapkan protokol kesehatan dalam setiap aktifitas," katanya.

Vaksin sendiri adalah antigen atau zat aktif pada virus dan bakteri yang interaksi disuntikkan, dapat menimbulkan reaksi sistem kekebalan tubuh untuk melawan virus atau penyakit.

Vaksinasi memberikan manfaat terhadap turunnya penularan penyakit yang tercatat sangat besar, beberapa vaksin berhasil menekan penyebaran penyakit tertentu seperti haemophilus influenza, radang paru, penyakit gondok, rubella, hingga tifus.

"Tujuan vaksinasi yakni menghasilkan zat antobodi yang kuat, vaksinasi ini penting untuk mencegah penyakit, kecacatan, hingga kematian, juga dapat mencegah penularan penyakit ke lingkungan sosial yang lebih luas lagi ”, jelas Hadi Mochtarom dalam paparannya yang bertema“ Vaksin Aman Masyarakat Sehat ” .

Meskipun vaksin COVID-19 ternyata sudah ditemukan dan bisa diatur, perilaku 3M dan 3T harus tetap dijalankan. Dengan angka kematian vaksin pada Mei atau Juni (2021), kebiasan terhadap 3M dan 3T harus tetap kita jalankan sampai pemerintah benar-benar memberikan informasi bahwa COVID-19 sudah tidak ada.

Saat ini 3M dan 3T masih satu-satunya cara vaksin paling ampuh. Jadi kita harus konsisten dan jangan lengah untuk melakukan 3M. Bersamaan dengan itu kita semua serta masyarakat harus mendukung pelaksanaan 3T, terutama dalam pengujian hal. Karena masyarakat tidak mau melakukan pengujian, maka pelacakan tidak akan terjadi.

Pewarta: Eko Waluyo