Grobogan - Seluruh pihak yang terlibat dalam desk Pilkada Grobogan diminta untuk saling berkoordinasi dan berkomunikasi dengan intensif. Hal itu diperlukan untuk saling mendapatkan informasi akurat tentang kondisi riil sehingga penanganan yang cepat bisa segera dilakukan jika terjadi kendala di lapangan.
“Semua pihak yang tergabung dalam Desk Pilkada kami minta memperhatikan hal tersebut. Koordinasi dan komunikasi ini penting dilakukan supaya pelaksanaan Pilkada Grobogan bisa sukses dan aman,” kata Pjs Bupati Grobogan Haerudin dalam rakor Desk Pilkada di gedung Riptaloka, Senin (30/11).
Menurutnya, Pilkada Serentak tahun 2020 ini merupakan pemilu pertama dalam sejarah bangsa Indonesia yang digelar di tengah-tengah pandemi COVID-19. Terkait kondisi ini, sejumlah penyesuaian disiplin protokol kesehatan harus dilakukan dengan aturan yang ketat, sehingga memberi dampak signifikan bagi proses pelaksanaan pesta demokrasi.
“Meski demikian, prinsip pilkada demokratis harus tetap menjadi pedoman. Kita tidak ingin kualitas demokrasi menurun, namun kita juga harus mengutamakan kesehatan dan keselamatan, karena hal ini merupakan hukum tertinggi. Oleh sebab itulah saya menghimbau agar semua pihak dan penyelenggara pemilu untuk aktif bersama-sama mendisplinkan diri dan masyarakat dalam mengikuti protokol kesehatan,” jelasnya.
Selanjutnya pada kesempatan itu, Haerudin berharap kepada desk Pilkada Grobogan 2020 agar melakukan beberapa hal, yakni meningkatkan koordinasi dalam rangka cegah dini dan deteksi dini terkait potensi kerawanan pelaksanaan tahapan Pilkada Serentak 2020 ditengah pandemi COVID-19 serta meningkatkan pengawasan implementasi protokol kesehatan.
Kemudian, tambahnya, penanganan kewaspadaan COVID-19, melakukan pencegahan terhadap potensi pelanggaran protokol kesehatan pada tahapan Pilkada 2020, serta meningkatkan peran serta masyarakat dalam penerapan dan kepatuhan terhadap protokol kesehatan untuk menekan penyebaran COVID-19, agar benar-benar mengedepankan dan mentaati sungguh-sungguh protokol kesehatan.
“Jangan sampai menjadi klaster COVID-19 baru, sebab banyak masyarakat menilai dan meyakini bahwa, penularan penyebaran covid-19 juga rawan terjadi di tempat pemungutan suara atau TPS,” pesannya.
Haerudin juga menyampaikan kepada seluruh ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten Grobogan untuk menjaga netralitas serta tidak terlibat politik praktis. Ia mengajak dan sekaligus berpesan jangan sampai ada ASN tersangkut masalah terkait pilkada.