APBD Kota Kupang 2021 Ditetapkan Rp1,1 Triliun

Kupang - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, telah menetapkan alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Kupang tahun 2021 sebesar Rp1,1 triliun.

"Alokasi anggaran yang telah ditetapkan DPRD Kota Kupang TA 2021 mencapai Rp1,1 triliun," kata Wali Kota Kupang Jefri Riwu Kore, Rabu (2/12).

Penetapan alokasi anggaran 2021 telah dilakukan DPRD Kota Kupang setelah melalui pembahasan anggaran yang berlangsung secara maraton bersama Pemerintah Kota Kupang.

Wali Kota Kupang mengapresiasi dan berterima kasih kepada DPRD karena hanya dalam waktu 10 hari pemerintah dan DPRD Kota Kupang berhasil melaksanakan sidang I tahun 2020/2021 DPRD Kota Kupang.

"Perbedaan yang terjadi selama proses sidang merupakan dinamika yang menguras tenaga dan pikiran, namun berkat kebesaran hati dua lembaga demi tujuan yang sama yakni kesejahteraan masyarakat Kota Kupang, semua masalah dapat diselesaikan dan pembahasan rancangan peraturan daerah Kota Kupang tentang APBD Kota Kupang tahun anggaran 2021 bisa diselesaikan," kata Jefri.

Ia mengatakan, pemerintah berkomitmen untuk terus meningkatkan porsi belanja langsung dari pada belanja tidak langsung agar dapat menjawab tuntutan pertumbuhan kebutuhan masyarakat.

Jefri juga menambahkan, Pemerintah Kota Kupang memberi perhatian serius pada penanganan pandemi COVID-19 yang jumlahnya terus meningkat di ibu kota Provinsi NTT ini.

Jefri mengatakan, peningkatan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 menjadi tantangan bagi semua pihak untuk terus bekerja keras meningkatkan kemampuan keuangan daerah, sehingga pada waktu yang akan datang semakin banyak yang dapat kita lakukan bagi daerah dan masyarakat Kota Kupang.

Sementara itu, Ketua DPRD Kota Kupang, Yezkiel Loudoe mengatakan, DPRD dan Pemerintah memiliki telah yang sama untuk membangun dan mensejahterakan masyarakat Kota Kupang, sehingga persoalan selama pembahasan anggaran diselesaikan dengan baik.

"Dalam kehidupan berpolitik dinamika perbedaan pendapat menjadi hal yang biasa dan bukan dijadikan sebagai dasar untuk saling bermusuhan satu sama lain," kata Yezkiel Loudoe.