Pekalongan – Pemerintah Kota Pekalongan Jawa Tengah, mendorong penggunaan face presensi (identifikasi wajah) guna meminimalkan risiko penularan COVID-19.
Terkait hal itu, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Pekalongan menggelar pelatihan face presensi untuk 18 kelurahan di Ruang Broadband Learning Centre (BLC) Diskominfo, Kamis (4/12).
"Menjaga kesehatan aparatur sipil negara (ASN) yang menjadi bagian dari Gugus Tugas COVID-19 di Kota Pekalongan agar dapat memberikan pelayanan masyarakat yang lebih maksimal. Face presensi ini dapat digunakan untuk presensi tanpa kontak atau hanya melalui scan wajah," kata Kepala Diskominfo setempat Yos Rosyidi melalui Kepala Seksi Pengelolaan Sistem Informasi Rakhmawati.
Dijelaskan Rakhma bahwa anggaran untuk pembelian alat face presensi di kelurahan ini baru cair setelah perubahan, dan dari 27 kelurahan baru 18 yang memilikinya.
"Kemarin sudah kami bantu untuk setting alatnya, nah hari ini pelatihannya. Ini agar pegawai di kelurahan dapat mandiri dalam merekam gambar pegawai lainnya," terang Rakhma.
Menurut Rakhma, ketika keputusan Sekda Kota Pekalongan untuk migrasi dari fingerprint ke face presensi artinya pemkot komitmen untuk meminimalkan risiko penularan COVID-19, bahkan melalui Dinas Pendidikan, sekolah-sekolah didorong untuk memiliki alat ini.
"selain itu puskesmas se-Kota Pekalongan juga," tambahnya.