Jatah Vaksin Sinovac untuk Wonogiri Tertunda

Wonogiri - Vaksin COVID-19 Sinovac untuk Kabupaten Wonogiri tertunda. Hal tersebut karena ada keterbatasan vaksin yang didistribusikan untuk wilayah Jawa Tengah.

Bupati Wonogiri Joko Sutopo, Jumat (15/1), menegaskan bahwa wilayah yang mempunyai risiko tinggi persebaran COVID-19 diprioritaskan untuk lebih dahulu mendapatkan jatah vaksin, seperti Semarang, Solo dan Banyumas.

“Dengan adanya kebijakan tersebut, tentunya berdampak pada Wonogiri. Vaksin yang sedianya bisa tiba pekan ini ditunda dulu,” ujarnya.

Menurutnya, berdasarkan koordinasi yang telah dilakukan bersama Pemprov Jateng, ada keterbatasan jumlah vaksin yang didistribusikan untuk Jateng, sehingga Pemprov mengambil skala prioritas terhadap wilayah tertentu di Jateng yang mendapatakan vaksin terlebih dahulu.

“Apabila tidak ada perubahan kebijakan, kemungkinan vaksin akan tiba di Wonogiri pada pertengahan Februari,” lanjutnya.

Bupati Joko Sutopo berharap agar vaksin tersebut segera datang, sehingga pihaknya dapat segera mengoneksikan dengan realita yang ada.

“Dimana, ada wilayah yang beresiko tinggi harus mendapat prioritas. Penyebaran kuota vaksin di Wonogiri berdasarkan pemetaan kasus COVID-19 di setiap kecamatan. Para Nakes yang bekerja di kecamatan yang kasus terkonfirmasi positif COVID-19 banyak, akan divaksin lebih awal,” terangnya.

Dijelaskan lagi, Wonogiri hanya mendapatkan kuota setengah dari jumlah tenaga kesehatan yang ada. Jumlah Nakes di Wonogiri, baik yang berstatus ASN, honorer atau swasta sebanyak 4.217 orang, padahal jumlah vaksin yang akan diterima sekitar 2.100-an dosis. Meski demikian, Pemkab juga telah mempersiapkan segala infrastruktur untuk mendukung proses vaksinasi.

Adapun saat ini Wonogiri masuk zona merah. Namun secara komulatif dan persebarannya, kasus terkonfirmasinya lebih sedikit dibanding daerah Soloraya lainnya.