Smart Spending Strategy, Kunci Pemulihan dan Peningkatan Ekonomi Kubu Raya

Kubu Raya - Pemkab Kubu Raya menggelar Rilis Kinerja APBN - APBD tahun anggaran 2020 dengan tema Kubu Raya Smart Spending Strategy Kubu Raya Tetap Menanjak di Tengah Pandemi, Senin (1/2).

Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengatakan, dengan capaian pertumbuhan ekonomi yang masih positif tidak membuat daerah ini terlena namun kondisi itu justru membuat Kubu Raya menjadi tertantang bagaimana pemulihan ekonomi daerah ini bisa tetap menanjak meski di tengah pandemi Covid-19.

“Tentu kita harus terus berkolaborasi, bersinergi dan integrasi kepada semua pihak terus kita upayakan termasuk di dalam proses memaksimalkan invetasi yang kondusif di Kubu Raya dan hal ini harus turus kita lakukan upaya-upaya seperti itu agar daerah ini menjadi ruang investasi yang benar-benar dapat diharapkan dan tentu bisa menjaga keseimbangan agar ada pergerakan perputaran modal di Kubu Raya. Kondisi ini tidak terlepas dari wilayah strategis Kubu Raya yang memiliki pintu udara, tiga pintu muara dan melalui darat sebagai penyangga ibukota provinsi Kalbar ”, katanya.

Bupati menuturkan, dengan memiliki wilayah yang strategis ini, tentu Kubu Raya terus berupaya agar investasi yang masuk di daerah ini baik yang masuk dan memiliki nilai tambah bagi daerah.

“Di sinilah kita sama-sama melakukan strategi-strategi untuk merumuskan agar ketepan waktu itu juga menjadi sangat penting. Mudah-mudahan cara-cara, pola dan strategi yang kita rumuskan melalui perencanaan di masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan semuanya juga bersama-sama secara ‘kepung bakul’ itu agar capaian cepat ini bisa lebih melompot (quantum) lagi kedapannya”, ujarnya.

Selain itu, Bupati menambahkan, strategi arah kebijakan Kubu Raya itu bagaimana memaksimalkan sikap pro aktif local Government dari upaya-upaya yang bisa menjemput peluang itu, termasuk juga partisipasi masyarakat.

“Tentunya semua itu diperlukan gerakan yang nyata, karena tanpa konsep gerakan tentu capaiannya tidak akan bisa masif. Jika tidak masif maka merubah pola fikir masyarakat itu sangat berat dan membutuhkan waktu yang lama, apalagi sudah terbiasa dengan hal-hal yang rutinitas belaka”, katanya.

Bupati menilai, untuk membangun sikap yang anti skeptis (ragu) juga diperlukan dengan cara yang masif agar terbangun trust (kepercayaan). Apabila semua itu sudah ada, maka setiap bencana-bencana dan program kegiatan bisa membuat masyarakat jauh lebih bisa digerakkan disemua sektor.

“Sehingga sektor andalan kita yaitu pertanian pangan, holtikultura maupun perkebunan rakyat dan semua komoditi perikanan dan pertenakan, termasuk juga olahan masyarakat kondisinya punya harga yang stabil dan meningkat serta kita juga bisa tata agar konflik lahan dan perkebunan bisa diselesaikan dengan cepat. Alhamdulillah, sejak dulu penataan kita terhadap kawasan tetap menjaga kawasan sumber pangan dan pencadangan sumber pangan tidak kita ganggu”, jelasnya.

Sementara itu, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Gunawan menjelaskan, kegiatan ini berangkat dari hasil pemikiran bagaimana Pemerintah Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat (Kalbar) bisa berkolaborasi dengan pemerintah pusat dalam hal ini Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Mempawah dan Kantor Pelayanan Pembendaharaan Negara (KPPN) Pontianak.

"Untuk menjalankan program pemerintah, kita tidak hanya bergantung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) namun juga sangat bergantung pada sumber pendanaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)", ucapnya.

Gunawan menuturkan, dengan kondisi pandemi yang berlangsung hampir satu tahun, tentunya berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi di daerah ini termasuk daerah lainnya di Indonesia. Meski demikian, pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Kubu Raya mampu plus 1,16 persen dan angka ini tergolong baik jika melihat dari jumlah pertumbuhan ekonomi daerah lainnya.

"Alhamdulillah, KPPN memberikan nilai positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Kubu Raya, karena sebelumnya KPPN telah menyurati pihaknya terkait kondisi di mana hampir semua daerah pertumbuhan ekonominya mengalami minus, namun Kabupaten termuda di Kalbar itu mampu plus 1,16 persen”, ujarnya.

Dalam kondisi pandemi saat ini, Gunawan menambahkan, sektor pemerintahlah yang paling diutamakan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Tentunya dengan digelarnya kegiatan ini diharapkan seluruh steakholder yang ada mampu menjalankan strategi cerdas Kubu Raya dan tetap menanjak di masa pandemi.

Kegiatan yang dibuka Bupati Kubu Raya ini dihadiri Sekda Kab Kubu Raya Yusran Anizam, Kepala BPS Kubu Raya Anton Manurung, Perwakilan Bank Kalbar dan sejumlah Kepala SKPD di lingkungan Pemkab Kubu Raya.