Bupati Kubu Raya Fokuskan Penguatan Pangan di Rasau Jaya

Sungai Raya - Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan meminta kepada pemerintah Kecamatan Rasau Jaya dan seluruh pemerintah desa yang ada di sana untuk memfokuskan penguatan pangan untuk menumbuhkan ekonomi masyarakat yang berkualitas.

"Kita tahu Kecamatan Rasau Jaya selama ini menjadi salah satu penyangga pangan, tidak hanya bagi Kubu Raya, tetapi juga bagi Kota Pontianak dan daerah sekitarnya. Untuk itu, pada perencanaan pembangunan yang ada di Kecamatan ini diharapkan dapat diperkuat pada sektor pangan," kata Muda di Sungai Raya, Jumat (6/2).

Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, lanjutnya, terus berupaya mengejar kemandirian pangan dengan perkuat pertumbuhan ekonomi berkualitas dan meningkatkan daya saing daerah sebagai tujuan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

Dengan mengejar kemandirian pangan dan penguatan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas tentu akan memberikan rasa tenang dan mengejar kebaikkan kualitas hidup, karena semua rumah tangga dari 60 persen uangnya itu pasti digunakan untuk sektor pangan,

"Karena sektor panganlah yang berkontribusi besar dalam memberikan dampak positif bagi daerah ini, mengingat, meski pandemi COVID-19 tahun lalu, pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Kabupaten Kubu Raya tetap positif 1,16 persen," tuturnya.

Muda menuturkan, dirinya selalu mengingatkan kepada semua warganya kemandirian pangan ini sangat penting, karena sebagai fondasi Kubu Raya sejak awal terbentuk. Di tahun ketiga RPJMD Kubu Raya memfokuskan pada peningkatan daya saing dan juga memperkuat pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.

"Yang berkualitas itu maksudnya, pertumbuhan ekonomi yang bukan hanya untuk kalangan yang elit-elit atau kalangan tertentu saja, namun yang berkualitas itu ialah pertumbuhan ekonomi yang bisa terdistribukan secara lebih berkeadilan kepada seluruh masyarakat. Untuk itu, kemandirian pangan perlu dikedepankan karena pangan dari sejak dulu kita jadikan sebagai panglimanya," katanya.

Dia menambahkan, pemerintah daerah tidak akan mengabaikan penataan desa-desa dan dirinya selalu memfokuskan tata kelola desa, karena jika penataan pemerintahan desa itu sudah baik dalam setiap merencanakan dalam mengambil keputusan, bermusyawarah, dalam keterlibatan semua elemen termasuk kelompok perempuan, pedagang, petani, nelayan, para pekerja jasa dan semua elemen lain seperti tokoh agama, masyarakat, tokoh adat, budaya, serta para pemuda yang keterlibatan partisipasi aktif maka semua perencanaan itu bisa dikejar dengan cepat dan terukur.

"Kita sudah menata ini dengan sistem Cash Management System (CMS), dan ini merupakan terobosan dan bukan hanya untuk gagah-gagahan dan membanggakan, namun subtansinya adalah dengan langkah CMS itu semuanya bisa lebih transparan, mudah untuk dipertanggungjawabkan," katanya.