Jajal GeNose C19, Bupati Kubu Raya: Akurasinya Tinggi

Kubu Raya - Bupati Kubu Raya, Kalimantan Barat, Muda Mahendrawan, mengunjungi Universitas Gadjah Mada (UGM) Scince Techno Park Kalasan di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta untukmelihat langsung produksi alat tes COVID-19 berbasis embusan napas GeNose C19.

Turut serta Ketua TP PKK Kubu Raya Rosalina Muda, Sekretaris Daerah Yusran Anizam, dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Amini Maros.

Kedatangan Bupati Kubu Raya beserta rombongan disambut langsung Wakil Rektor UGM Paripurna Sugarda.

Bupati Muda Mahendrawan mengatakan, kedatangannya ke UGM Scince Techno Park untuk memesan GeNose C19, selain itu Bupati Muda berkesempatan mencoba GeNose yang disebut memiliki akurasi tinggi untuk mendeteksi COVID-19.

"Begitu mendengar, melihat, dan membaca, kita melihat GeNose C19 ini meringankan beban dengan akurasi yang baik dan bagi masyarakat dengan meniup ini tidak terlalu membuat kurang nyaman," kata Muda Mahendrawan usai menjajal GeNose C19 di lokasi, Jumat (5/2).

Muda mengapresiasi UGM atas dedikasinya untuk negeri karena GeNose C19 ini juga menjadi solusi yang sangat membantu dan meringankan beban masyarakat serta pemerintah termasuk pemerintah daerah dalam pencegahan dan penanganan serta pengendalian pandemi COVID-19 di berbagai daerah dan seluruh Indonesia.

“Saya turut bangga dengan temuan Inovasi yang luar biasa dari UGM ini karena GeNose ini juga bisa menjadi solusi untuk mendeteksi COVID-19 yang murah. Kehadiran alat ini bisa meringankan beban masyarakat dan pemerintah. Muda pun langsung memesan beberapa unit GeNose walaupun ia belum bisa langsung membawa GeNose ke daerahnya dan saya bersama Sekda beserta jajaran kita nanti akan diskusi, untuk awal ini beberapa unit. Ini sangat meringankan beban masyarakat dan semua ingin menggunakan alat ini," ujarnya.

Alumni UGM ini menambahkan, berdasarkan informasi yang diterimanya, selama ini kebanyakan daerah memesan GeNose C19 ini hanya melului telfon saja, namun Kabupaten Kubu Raya spontan langsung hadir menemui tim peneliti penemu alat ini untuk memberikan semangat dan apresiasi kepada pihak UGM.

“Setelah saya bersama istri dan pak sekda mencoba GeNose C19, Alhamdulillah, hasilnya negatif semuanya. Intinya situasi seperti ini bukan berorientasi bisnis, tapi justru demi ringankan beban masyarakat dan beban keuangan negara dan daerah-daerah dengan harga yang sangat murah dan terjangkau di tengah situasi krisis seperti ini. Tentunya hal ini pantas untuk dijadikan tauladan luar biasa karena loyalitas dan dedikasi yang benar-benar totalitas untuk masa depan negeri," ujarnya.

Sementara itu, Wakil Rektor UGM Paripurna Sugarda mengaku kewalahan untuk memenuhi permintaan GeNose yang semakin banyak.

"Sampai saat ini jumlah alat yang dipesan mencapai ribuan," ujarnya.

Menurutnya, permintaan akan semakin banyak dari hari ke hari. Oleh karena itu, ia pun akan mempercepat produksi GeNose.

"Banyak sekali, yang pesan tiga ribuan dan akan menanjak terus, dan kita akan mempercepat produksinya serta mencari terobosan supaya kita bisa memproduksi lebih banyak," ucapnya.