Warga Wonogiri Diminta Waspadai Chikungunya

Wonogiri - Masyarakat di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, diminta mewaspadai ancaman merebaknya penyakit chikungunya.

Dinas Kesehatan Kabupaten Wonogiri mencatat chikungunya merebak di sejumlah lokasi dalam beberapa pekan terakhir, bahkan total kasus penderitanya sejak akhir November lalu telah mencapai 244 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Wonogiri melalui Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Supriyo Heriyanto mengatakan bahwa chikungunya sebenarnya sudah cukup lama tidak merebak di Kabupaten Wonogiri.

“Namun, akhir November 2020 kembali terdeteksi di wilayah Pokoh, Kelurahan Wonoboyo, Kecamatan Wonogiri. Jumlah penderita di Pokoh berada di kisaran 30 orang. Selanjutnya chikungunya menyebar ke beberapa lokasi, antara lain di wilayah Kelurahan Wonokarto dan Giripurwo Kecamatan Wonogiri. Hingga kini sudah sepuluh lokasi berjangkitnya chikungunya, Sebagian besar ada di wilayah Wonogiri kota, dan satu lokasi di wilayah Kecamatan Slogohimo,” kata Supriyo di Wonogiri, Senin (8/2).

Supriyo menjelaskan, chikungnya berasal dari nyamuk Aedes Albopictus yang sering bersarang di luar rumah, seperti di kebun atau pekarangan, berbeda dengan Aedes Aegypti yang menjadi vektor demam berdarah dengue (DBD) sering bersarang di dalam rumah.

Ia mengimbau agar masyarakat lebih sering melakukan aksi pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan 3M (menguras, menutup dan mengubur).

“Meskipun sekarang dalam situasi pandemi COVID-19, masyarakat hendaknya lebih rajin melakukan PSN dan 3M, selain itu kami juga telah melakukan fogging atau pengasapan di sepuluh lokasi tersebut,” pungkasnya.