FORMAP Sampaikan Harapannya ke Pemkab Pringsewu

Pringsewu - Suara anak 2021 melalui Forum Anak Pringsewu (FORMAP) menyampaikan 12 poin permohonan kepada Pemerintah Kabupaten Pringsewu melalui Wakil Bupati Pringsewu Fauzi, pada saat penutupan Temu Partisipasi Anak 2021 yang diselenggarakan oleh Forum Anak Pringsewu di Objek Wisata Kampung BW Podosari, Rabu (10/2).

Sebanyak 12 permohonan tersebut yakni mendukung upaya pemerintah dalam mengoptimalkan penanggulangan COVID-19, meningkatkan program yang bertujuan untuk mengurangi diskriminasi terhadap anak, mengoptimalkan partisipasi anak dalam musyawarah pembangunan dari tingkat desa hingga kabupaten, membuat peraturan tentang pelarangan merokok di transportasi umum.

Selain itu, tambahnya, mendukung pemerintah menggali potensi dan memfasilitasi minat dan bakat anak Pringsewu dengan prinsip keadilan, mengadakan peningkatan kapasitas tenaga pendidik dalam bidang IT, mendorong pemerintah menyediakan taman baca dan mengoptimalkan perpustakaan keliling sampai ke pelosok desa, memohon pemerintah menyediakan konsultasi akademik di setiap sekolah, memohon pemerintah menyediakan konsultasi akademik di setiap sekolah, mendukung pemerintah dalam pembatasan penggunaan gawai dan media elektronik di waktu tertentu, dan menyatakan setuju dengan peminimalisiran penggunaan sampah sekali pakai.

Temu Partisipasi Anak yang berlangsung selama dua hari dengan mengangkat tema "Melalui Temu Anak Pringsewu Bersama Kita Tingkatkan Integritas Anak sebagai Pelopor dan Pelapor dalam Mewujudkan Indonesia Layak Anak (Idola) 2030". Kegiatan ini diikuti sebanyak 36 peserta yang berasal  dari perwakilan SMP dan SMA dengan menghadirkan narasumber dari Polres dan Granat serta Universitas Lampung.

Wakil Bupati Fauzi menyambut baik digelarnya Temu Partisipasi Anak Kabupaten Pringsewu, sekaligus mengajak untuk meningkatkan kapasitas diri demi masa depan yang lebih baik.

Ia juga mengingatkan anak-anak untuk berhati-hati serta bijak dalam memanfaatkan teknologi. Menurutnya, teknologi merupakan alat atau media, sehingga baik atau tidaknya bergantung dari diri kita yang menggunakan.

"Kalau dipergunakan dengan baik tentunya akan bermanfaat dan menghasilkan hal yang baik-baik, dan sebaliknya. Kita tidak pernah tahu dengan masa depan, makanya kita mengajak untuk memantaskan diri guna mendapatkan masa depan yang gemilang. Yakinlah dengan kekuasaan Illahi agar timbul kepercayaan diri," pungkas Fauzi.