Bupati Grobogan Monitoring Posko PPKM Mikro di Desa

Grobogan - Bupati Grobogan Sri Sumarni bersama Kapolres Grobogan AKBP Jury Leonard Siahaan, Dandim 0717 Purwodadi Letkol Asman Mokoginta melakukan pemantauan atau pengecekan di Pos Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis mikro di Desa/Kecamatan Godong dan Desa Mlilir, Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.

Pengecekan dilakukan Bupati Grobogan Sri Sumarni didampingi Forkopimda untuk melihat tempat sarana protokol kesehatan lengkap beserta petugas poskonya.

Bupati Sri Sumarni mengatakan, di Grobogan terdapat 273 dan 70 kelurahan, dimana masing-masing desa dan kelurahan memiliki Posko PPKM mikro. Posko tersebut supaya kepala desa dibantu masyarakat bisa bermanfaat dan maksimal dalam pencegahan dan penanganan Covid-19 di masing- masing desa.

“Tiap desa sudah terbentuk semuanya dan kemarin dari kecamatan dan ini dari Dispermades penanggung jawab untuk pembinaan desa juga, dan dari Bappeda sampai OPD semua ini saya kasih tanggung jawab masing-masing, per kelurahan atau per desa supaya supaya pemantauannya bisa monitor dengan baik,” ujar Sri Sumarni, Kamis (18/2).

Menurut bupati terdapat beberapa kecamatan di Kabupaten Grobogan yang saat ini penularan COVID-19 cukup tinggi seperti di Kecamatan Godong, Toroh dan Gubug. Oleh itu, adanya posko PPKM mikro diharapkan dapat mencegah penyebaran virus corona.

Pihaknya juga meminta Satgas COVID-19 mulai dari kecamatan hingga desa untuk dapat memantau penyebaran virus Corona.

“Supaya warga yang ada covidnya sudah isolasi mandiri, supaya juga dipantau, karena kadang-kadang yang masyarakat itu kena covid masih jalan-jalan, makanya dari camat sampai desa dan tim satgas ini bisa memantau dengan maksimal,” tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Grobogan Sri Sumarni mengimbau masyarakat untuk tidak menggelar pentas seni hajatan, lntaran penyebaran COVID-19 dari klaster perumahan dan hajatan cukup banyak.

Pihaknya meminta warga yang untuk saat ini tidak melakukan hiburan hajatan, hal supaya penyebaran COVID-19 dapat ditekan.

“Saya juga minta maaf ke paguyuban seni, karena yang banyak penyebaran COVID-19 ini dari orang punya gawe atau orang punya kerja dan saya minta maaf dulu saya tutup dulu kalau menikah ya monggo tapi dengan di KUA mengundang orang beberapa orang saja mungkin 10 orang, jangan banyak-banyak dan ini kita imbau,” ujarnya.

Pihaknya meminta masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker setiap keluar rumah dan melakukan cuci tangan dengan sabun seusai beraktivitas dan menjauhi kerumunan.

“Semoga COVID-19 cepat berakhir, supaya masyarakat mentaati protokol kesehatan kalau memang, tidak penting jangan keluar kalau keluar harus bawa masker, terus menghindari kerumunan kerumunan, kerap cuci tangan yang bersih pakai air mengalir dengan sabun. Mari bersama-sama kita jaga taati protokol kesehatan,” harap bupati.