Komisi I DPRD Kalbar Monitoring Penanganan COVID-19 di Singkawang

Singkawang, MC – Komisi I DPRD Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) melakukan monitoring terkait penanganan dan penanggulangan COVID-19 Kota Singkawang di Resto Kampung Batu, Rabu (17/2).

Kegiatan turut dihadiri Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie, Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalbar SY. Amin Muhamad, Ketua Komisi I DPRD Provinsi Kalbar Angeline Fremalco, Forkopimda dan Kepala OPD terkait.

Ketua Komisi I DPRD Provinsi Kalbar Angeline Fremalco, mengatakan  Kota Singkawang dipilih menjadi tempat monitoring penanganan COVID-19, mengingat Singkawang sebagai kota wisata yang ramai dikunjungi warga dari luar.

“Singkawang ini sebagai kota tujuan wisata, yang tentu saja banyak orang berkunjung ke Singkawang. Oleh karena itu kami memilih disini untuk mengetahui sejauh mana penanganan COVID-19 di Singkawang,” kata Angeline.

Menurutnya, penanganan COVID-19 di Kota Singkawang seperti buah simalakama. Dimana pemerintah harus memperhatikan dampak dari sektor ekonomi dan juga pariwisata, disisi lain pemerintah harus gencar mengkampanyekan protokol kesehatan.

“Di Singkawang sektor ekonomi dan pariwisata tetap berjalan. Hal ini membutuhkan penanganan dan penanggulangan COVID-19 yang ekstra,” ujarnya.

Angeline mengatakan hingga saat ini masih banyak masyarakat yang meremehkan dan mengabaikan protokol kesehatan. Bahkan menimbulkan berita bohong terkait penerapan protokol kesehatan dan dampak pandemi. Ia berharap Pemerintah Kota Singkawang semakin gencar memberikan sosialisasi dan kampanye kesehatan baik penanganan COVID-19 maupun pemberian vaksinasi yang sedang dilaksanakan.

“Disini peran penting pemerintah untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat. Agar masyarakat tidak menjadi bingung, ketakutan, dan penolakan untuk menerima vaksinasi. Saya yakin Pemkot dan jajaran Satgas tetap semangat dalam penanganan COVID-19. Kami hadir disini memberikan support,” katanya.

Wakil Ketua DPRD provinsi Kalbar, Amin Muhammad mengatakan anggaran penanganan dan penanggulangan COVID-19 Kalimantan Barat sebesar Rp700 miliar. Ia berharap pelaksanaan vaksinasi di Singkawang berjalan dengan baik agar pandemi segera berakhir.

Mengingat bandar udara Singkawang tengah dikerjakan, nantinya akan semakin banyak wisatawan domestik dan mancanegara yang berkunjung. Ia berpesan agar Pemkot Singkawang bekerja ekstra, baik dalam mensosialisasikan protokol kesehatan dan pelaksanaan vaksinasi di Singkawang.

“Perlu kinerja ekstra untuk tangani COVID-19 di kota wisata. Saya beserta jajaran berharap vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan dapat mengakhiri pandemi ini,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, Kepala Dinas Kesehatan dan KB, dr.Barita menyampaikan paparan terkait penanganan COVID-19 di Kota Singkawang. Ia mengatakan pertanggal 14 Februari 2021 kota Singkawang masuk dalam kategori zona resiko sedang (oranye).

Dari penanganan COVID-19, Singkawang mencatatkan 5.468 kasus yang terlacak, melakukan rapid test sebanyak 31.981 dengan hasil 1.434 menunjukkan hasil reaktif dan 30.547 menunjukkan hasil non reaktif.

“Kita juga telah melaksanakan 2.038 sample swab di Kota Singkawang. Kita juga telah menunjuk lokasi karantina terpusat bersama BPBD kota Singkawang,” katanya.

Terkait pelaksanaan vaksinasi, pihaknya, kata Barita telah menunjuk 13 fasilitas kesehatan, menunjuk dan melatih 56 vaksinator, serta simulasi untuk pelaksanaan vaksinasi Sinovac.

“Pencanangan (Kick off) juga sudah dilakukan pada tanggal 1 Februari 2021 lalu,” ujarnya.

Kemudian, persentase cakupan vaksinasi tenaga kesehatan kota Singkawang per 16 Februari 2021 adalah 84,88 persen.

“Jumlah sasaran vaksinasi berjumlah 25.020 jiwa,” katanya.

Sementara, Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie menyampaikan apresiasi terhadap kunjungan Komisi I DPRD provinsi Kalimantan Barat.Ia mengatakan kunjungan ini menambah semangat bekerja dalam penanganan dan penanggulangan COVID-19 di Kota Singkawang.

“Saya berterimakasih atas kunjungan Komisi I DPRD provinsi Kalimantan Barat. Tentunya, kunjungan ini menambah semangat Pemerintah Kota Singkawang untuk bekerja dalam penanganan dan penanggulangan COVID-19 di Kota Singkawang,” ujarnya.